Liburan Boleh Santai, Tapi Jam Makan Tetap Harus Tertib, Begini Cara Jaga Jam Makan agar Berat Badan Tak Naik

Ilustrasi Jam Makan saat Diet
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Long weekend seharusnya menjadi momen menyenangkan untuk bersantai, menjauh dari rutinitas, dan menikmati waktu bersama keluarga atau teman. Tapi bagi mereka yang sedang menjalani program diet atau menjaga berat badan, masa liburan bisa jadi tantangan tersendiri. Rutinitas makan jadi tak teratur, godaan kuliner lokal sulit ditolak, dan rasa "mumpung liburan" kerap dijadikan pembenaran untuk makan berlebihan.

Turunkan Berat Badan dengan Konsumsi Nanas Setelah Makan, Efektifkah?

Tak heran, banyak orang merasa menyesal setelah liburan berakhir. Berat badan naik tanpa disadari, baju jadi sempit, dan rasa bersalah pun datang menghantui. Namun, liburan tidak harus menjadi musuh diet. Dengan sedikit kesadaran dan perencanaan, kamu tetap bisa menikmati makanan favorit tanpa kehilangan kendali. Kuncinya ada pada satu hal: mengatur jam makan secara bijak selama liburan.

Mengapa Jam Makan Penting dalam Program Diet?

Banyak orang fokus pada apa yang dimakan saat diet—rendah kalori, rendah gula, tinggi protein. Tapi sering lupa memperhatikan kapan mereka makan. Padahal, waktu makan memainkan peran krusial dalam bagaimana tubuh menyimpan atau membakar energi. Dalam ilmu gizi modern, ini dikenal sebagai chrono-nutrition, ilmu tentang sinkronisasi antara waktu makan dan jam biologis tubuh.

Sarapan Air Lemon Hangat & Pepaya Bisa Bikin Perut Rata dalam 5 Hari?

Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, yaitu jam internal yang mengatur kapan kita bangun, tidur, merasa lapar, hingga kapan sistem pencernaan bekerja paling efisien. Ritme ini dipengaruhi oleh paparan cahaya, aktivitas fisik, dan yang tidak kalah penting yaitu waktu makan.

Menurut American Journal of Clinical Nutrition, makan malam yang terlambat dikaitkan dengan peningkatan kadar insulin dan gula darah keesokan harinya, bahkan jika asupan kalorinya sama dengan makan siang. Ini terjadi karena sensitivitas insulin tubuh menurun di malam hari artinya, tubuh tidak memproses gula dengan efisien, sehingga lebih mudah menyimpannya sebagai lemak.

Minuman Setelah Makan Malam yang Bantu Pembakaran Lemak: Teh Hijau, Lemon, atau Air Putih?

Direktur Medical Chronobiology Program di Brigham and Women’s Hospital, AS, Dr. Frank Scheer menjelaskan bahwa  waktu makan bisa mengubah cara tubuh memetabolisme kalori. Bahkan dua orang dengan pola makan dan aktivitas fisik yang sama bisa mengalami hasil berat badan yang berbeda hanya karena perbedaan jam makan.

Halaman Selanjutnya
img_title