Liburan Boleh Santai, Tapi Jam Makan Tetap Harus Tertib, Begini Cara Jaga Jam Makan agar Berat Badan Tak Naik

Ilustrasi Jam Makan saat Diet
Sumber :
  • Pixaby

Penelitian lain dari University of Alabama at Birmingham menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kalori lebih banyak di pagi dan siang hari cenderung memiliki penurunan berat badan yang lebih baik dibanding mereka yang makan besar di malam hari. Ini karena metabolisme tubuh bekerja lebih optimal di pagi hari, ketika hormon-hormon seperti kortisol dan insulin berada pada tingkat alami yang membantu pembakaran energi.

Sarapan Air Lemon Hangat & Pepaya Bisa Bikin Perut Rata dalam 5 Hari?

Lebih jauh lagi, waktu makan juga berdampak pada kualitas tidur. Makan terlalu dekat dengan waktu tidur meningkatkan risiko heartburn, refluks asam lambung, serta membuat tubuh bekerja keras mencerna saat seharusnya beristirahat. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak dan kualitas pemulihan tubuh menurun. Ini bisa berdampak langsung pada hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin), membuat seseorang merasa lebih lapar dan sulit kenyang keesokan harinya—lingkaran setan yang bisa menggagalkan program diet.

Di masa liburan, saat jadwal harian menjadi kacau dan waktu makan ikut tergeser, risiko ketidakseimbangan ini makin tinggi. Karena itu, menjaga waktu makan tetap teratur—meskipun fleksibel—bukan sekadar soal disiplin, tapi strategi penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme, kualitas tidur, dan keberhasilan diet dalam jangka panjang.

Cara Mengatur Jam Makan Saat Liburan agar Diet Tetap Aman

Minuman Setelah Makan Malam yang Bantu Pembakaran Lemak: Teh Hijau, Lemon, atau Air Putih?

Berikut panduan praktis yang bisa kamu terapkan saat menikmati liburan tanpa kehilangan kendali pada pola makan:

1. Mulai Hari dengan Sarapan Sehat

Jangan melewatkan sarapan. Sarapan membantu mengatur kadar gula darah, mengurangi rasa lapar berlebihan di siang hari, dan memberikan energi untuk aktivitas liburan. Pilih makanan tinggi protein seperti telur, yogurt Greek, atau oatmeal agar kenyang lebih lama. Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, orang yang rutin sarapan sehat cenderung memiliki berat badan lebih stabil dan risiko obesitas lebih rendah.

Halaman Selanjutnya
img_title
Makan Boleh, Kalap Jangan: Cara Menghindari Overeating Saat Liburan