Patah Hati Bisa Bikin Kurus? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
- iStock
Lifestyle –Pernah nggak, setelah patah hati, kamu merasa perut jadi nggak berselera, tidur nggak nyenyak, dan tanpa sadar celana jadi longgar? Padahal kamu nggak sedang diet atau olahraga. Ternyata, itu bukan sekadar perasaan, tapi reaksi tubuh yang nyata.
Menurut psikolog klinis dan penulis buku How to Fix a Broken Heart, Dr. Guy Winch, patah hati adalah bentuk stres emosional yang sangat kuat, dan bisa memengaruhi tubuh kita secara langsung.
"Patah hati adalah salah satu bentuk kehilangan paling menyakitkan. Tubuh memperlakukannya seperti luka fisik," jelas Dr. Winch.
Itu sebabnya, berat badan bisa turun drastis setelah kita mengalami kehilangan orang yang dicintai.
Emosi & Tubuh: Terhubung Lebih Dalam dari yang Kamu Kira
Kita sering lupa bahwa tubuh dan pikiran bekerja bersama. Saat hati terasa hancur, tubuh tidak bisa pura-pura baik-baik saja. Patah hati memicu reaksi kimia di otak yang mirip dengan stres berat bahkan menurut penelitian, otak memproses patah hati serupa dengan rasa nyeri fisik!
Apa yang terjadi saat kamu patah hati:
Sistem saraf simpatik aktif (mode “fight or flight”)
Lonjakan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin
Produksi serotonin & dopamin (hormon “bahagia”) menurun drastis
Gangguan pola tidur dan metabolisme
Semua itu memberi efek domino ke tubuh, termasuk penurunan berat badan tanpa disengaja.