Tak Sadar Jalan 10.000 Langkah Saat Liburan? Ternyata Bisa Bakar Lemak Lebih Cepat

Ilustrasi jalan kaki saat traveling
Sumber :
  • Freepik

Liburan memberi banyak peluang untuk mengatur ulang hubungan kita dengan makanan. Kita cenderung makan dengan lebih tenang, menikmati makanan lokal yang segar, dan tidak terburu-buru. Ketika ini dikombinasikan dengan aktivitas jalan kaki sepanjang hari, proses pencernaan menjadi lebih optimal, kalori terbakar lebih efisien, dan keinginan makan berlebihan pun menurun.

Tidur pun Jadi Destinasi! Sambut Sleep Tourism, Tren Wisata Paling Inovatif di 2025

Ahli gizi klinis dari King's College London, Dr. Megan Rossi mengatakan bahwa jalan kaki sebelum dan sesudah makan saat liburan adalah kunci untuk mengurangi lonjakan gula darah dan mengaktifkan enzim pembakar lemak. Dalam praktik klinisnya, ia merekomendasikan pasien yang ingin menurunkan berat badan untuk berjalan kaki santai 10–15 menit setelah makan.

“Bayangkan kalau kamu liburan dan melakukan itu 3 kali sehari. Dalam seminggu, kamu bisa melihat perubahan nyata, baik secara energi, pencernaan, maupun ukuran pinggang,” tambahnya.

Liburan Tak Harus Mahal: Yang Penting Bergerak

6 Tempat Pemandian Air Panas ala Onsen, Bikin Serasa Liburan di Jepang

Salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap liburan sehat harus dilakukan di tempat mewah atau spa eksklusif. Padahal, kamu bisa mendapatkan manfaat besar dari staycation aktif—berjalan-jalan di taman kota, eksplor kuliner lokal sambil jalan kaki, atau sekadar main ke pantai dan bermain air.

Menurut American College of Sports Medicine (ACSM), aktivitas fisik dalam bentuk rekreasi ringan seperti ini lebih berkelanjutan dan tidak terasa sebagai "beban", sehingga lebih mudah menjadi kebiasaan jangka panjang.

Tips Liburan Jalan Kaki Lebih dari 10.000 Langkah

Halaman Selanjutnya
img_title
Cara Menjaga Berat Badan Ideal di Usia 50 tanpa Diet Ketat