Liburan Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli Kardiologi
- Freepik
Lifestyle –Long weekend adalah momen yang dinanti banyak orang. Saat pekerjaan sejenak berhenti, banyak dari kita merencanakan perjalanan singkat, staycation, atau sekadar tidur lebih lama. Tapi tahukah kamu? Di balik keasyikan liburan, ada satu manfaat besar yang sering terlupakan yakni liburan ternyata bisa menyehatkan jantungmu.
Seperti diketahui stres berkepanjangan yang menumpuk tanpa jeda bisa berdampak buruk pada sistem kardiovaskular. Para ahli kardiologi kini bahkan menyebut bahwa istirahat yang berkualitas, seperti liburan, bisa menjadi salah satu cara alami untuk menurunkan risiko serangan jantung. Fakta ini diperkuat oleh berbagai studi medis yang menunjukkan hubungan kuat antara frekuensi liburan dan kesehatan jantung.
Dalam artikel ini, kita akan menggali penjelasan ilmiah dari para pakar, termasuk kardiolog ternama, serta mengulas riset-riset yang menjelaskan bagaimana liburan bisa membantu jantung kita bekerja lebih baik.
Hubungan antara Liburan dan Jantung
Menurut profesor di bidang kesehatan masyarakat dari Syracuse University, Dr. Brooks Gump orang yang rutin mengambil waktu libur memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Dalam studi panjang berjudul Multiple Risk Factor Intervention Trial (MRFIT) yang melibatkan lebih dari 12.000 pria selama sembilan tahun, ditemukan bahwa mereka yang hanya mengambil liburan setahun sekali atau bahkan tidak sama sekali memiliki risiko 30 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang libur dua kali atau lebih setiap tahun.
Studi ini menunjukkan bahwa liburan bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan untuk menjaga kesehatan jantung. Liburan memberi tubuh kesempatan untuk mengistirahatkan sistem saraf simpatis, bagian dari sistem saraf yang aktif saat kita stres. Saat stres menurun, denyut jantung melambat, tekanan darah menurun, dan produksi hormon stres seperti kortisol berkurang.