Liburan Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli Kardiologi
- Freepik
Stres dan Serangan Jantung: Mengapa Liburan Jadi Solusi?
Stres adalah musuh utama jantung. Saat seseorang mengalami stres kronis, tubuh terus-menerus berada dalam mode fight or flight. Hal ini memicu detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, dan merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu. Menurut American Heart Association, stres yang tidak dikelola adalah salah satu penyebab tidak langsung utama dari serangan jantung dan stroke. Liburan memberi kesempatan untuk memutus siklus stres ini. Bahkan perjalanan singkat dua hingga tiga hari sudah cukup untuk menurunkan kadar kortisol secara signifikan.
Berkaitan dengan lokasi liburan, ahli kesehatan mental dan kardiologi sepakat bahwa liburan tak harus mewah atau jauh untuk berdampak positif pada jantung. Melainkan yang terpenting adalah break dari rutinitas dan kesempatan untuk benar-benar rileks. Staycation di rumah, perjalanan ke alam terbuka, atau kunjungan ke desa pun bisa memberikan manfaat yang sama—selama tubuh dan pikiran diberi ruang untuk tenang.
Presiden dari American College of Lifestyle Medicine, Dr. Elizabeth Pegg Frates menyarankan untuk memanfaatkan long weekend untuk memperbanyak aktivitas seperti:
- Jalan kaki di taman
- Tidur cukup
- Memutus akses dari email pekerjaan
- Meditasi ringan
- Makan bersama keluarga
Aktivitas tersebut terbukti menurunkan detak jantung istirahat dan menyeimbangkan tekanan darah.