90- Minute Silent Reset Bantu Pekerja Lebih Waras?

Ilustrasi stres pada pekerja
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Pernah merasa hari kerja terlalu padat, bahkan untuk sekadar bernapas lega? Bangun pagi langsung buka email, lanjut ke rapat demi rapat, lalu tenggelam dalam to-do list yang makin hari makin panjang. Belum lagi tekanan dari atasan, ekspektasi tim, atau pikiran sendiri yang terus-menerus overthinking.

5 Manfaat Mengikuti Event Lari Massal untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Menurut survei American Psychological Association (APA), lebih dari 60 persen pekerja kantoran di Amerika melaporkan bahwa stres kerja berdampak langsung pada kesehatan mental dan emosional mereka. Sayangnya, solusi yang ditawarkan sering kali tidak realistis: cuti panjang, meditasi berjam-jam, atau liburan ke luar kota. Tapi bagaimana kalau kamu bisa "reset" diri hanya dengan diam selama 90 menit?

Apa itu 90-minute silent reset90-minute silent reset adalah waktu khusus selama 90 menit di mana kamu tidak berbicara, tidak melihat layar, dan tidak terlibat dalam komunikasi atau konsumsi informasi apa pun. Tujuannya bukan sekadar untuk 'tenang', tapi memberi otak kesempatan untuk benar-benar istirahat.

Benarkah Sering Minum Es Bisa Membuat ASI Membeku?

Berbeda dengan tidur atau sekadar rebahan, silent reset ini melibatkan kesadaran penuh. Artinya, kamu hadir di momen itu, tanpa terganggu notifikasi atau obrolan. Hanya kamu, napasmu, dan tubuhmu. Konsep ini terinspirasi dari gabungan praktik mindfulness, deep work, dan silent retreat yang kini mulai diadopsi banyak pekerja di Eropa dan Amerika sebagai bentuk pemulihan cepat dari stres kerja.

Kenapa Pekerja Kantoran Butuh Diam?

Pikiran kita sering kali berjalan terlalu cepat, apalagi di dunia kerja yang serba cepat dan responsif. Neuroscientist dari Brown University, Dr. Judson Brewer menjelaskan bahwa stres kerja memicu sistem limbik (bagian otak yang mengatur rasa takut dan kecemasan) untuk terus aktif. Akibatnya, kita jadi mudah cemas, susah fokus, dan cepat lelah.

Bukan Sekadar Fans, Bagaimana Idol K-Pop Jadi Penyelamat Kesehatan Mental Penggemar

Menurut studi dari Harvard University, pikiran manusia mengembara hampir 47 persen dari waktu saat sedang bekerja. Ini artinya, hampir separuh energi mental kita habis hanya untuk berpikir ke mana-mana, bukan ke hal yang sedang dikerjakan. Di sinilah diam memainkan peran penting. Saat kita berhenti bicara dan diam secara sadar, sistem saraf simpatik yang bertugas membuat kita 'siaga terus' perlahan mulai tenang. Tubuh mengalihkan energi ke proses pemulihan.

Halaman Selanjutnya
img_title