Mengenal Job Hugging di Kalangan Milenial dan Gen Z dan Tips Mengatasinya

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Terjebak di pekerjaan yang tidak disukai adalah bentuk penderitaan tersendiri. Menghabiskan waktu berjam-jam di meja kerja tanpa menikmati apa yang dilakukan, atau dibayar rendah dan tidak dihargai bisa terasa sangat menyiksa.

Capek Jadi Budak Korporat? Kenalan dengan Tren Downshifting, Hidup Lebih Tenang dan lebih Seimbang

Meski terasa menyiksa namun banyak pekerja yang memilih tetap bertahan meski harus mengalami hal tersebut. Ya, di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini mereka memilih untuk bertahan dan mengorbankan kesehatan mental mereka.

Fenomena ini dikenal sebagai job hugging dan banyak dialami milenial dan gen z. Lantas apa itu job hugging? Melansir laman Oprah, job hugging mengarah pada tindakan bertahan mati-matian di satu pekerjaan meskipun menguras jiwa karena merasa tidak ada pilihan lain.

Indonesia Punya Pusat Layanan Khusus Terpadu Pertama, Siap Tangani Kasus Radang Usus yang Terus Naik

“Orang-orang merasa jauh lebih cemas karena kondisi dunia di sekitar kita yang penuh gejolak,” ujar, coach sekaligus konsultan kepemimpinan, Kim Meninger.

Ekonomi yang lesu dan ketidakstabilan kata dia, di berbagai aspek kehidupan memicu job hugging, begitu juga dengan ketakutan terhadap hal-hal yang belum pasti.

Kutu Loncat Bisa Jadi Jalan Pintas Raih Kesuksesan Karier, Ini Syaratnya

“Mengganti pekerjaan itu menakutkan. Banyak orang lebih memilih sesuatu yang sudah mereka kenal, karena takut membuat keputusan yang salah. Bahkan jika tidak bahagia, tetap ada rasa aman dan nyaman di sana,” jelas Meninger.

Faktor lainnya adalah minimnya kesempatan kerja. Belakangan ini pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor ekonomi baik di luar dan dalam negeri begitu banyak. Di Indonesia saja, berdasarkan data Kemenakertrans jumlah pekerja kena PHK sepanjang Januari-Agustus 2025 tercatat sebanyak 43.586 orang pekerja.

Halaman Selanjutnya
img_title