Alasan Job Hugging Jadi Tren di 2025, Benarkah Tanda Pasar Kerja Sedang Lesu?
- Freepik
Lifestyle – Perubahan dunia kerja dalam lima tahun terakhir menunjukkan dinamika yang cukup signifikan. Jika pada 2021–2022 tren job hopping atau berpindah kerja ramai terjadi akibat fenomena Great Resignation, maka pada 2025 justru kebalikannya yang muncul.
Kini, ada istilah job hugging, yang artinya adalah memilih bertahan di satu pekerjaan. Tren ini semakin populer di kalangan pekerja, terutama generasi milenial dan Gen Z.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah job hugging sekadar pilihan hidup yang lebih stabil, atau justru sinyal kuat bahwa pasar kerja global sedang lesu?
Apa Itu Job Hugging?
Job hugging merupakan fenomena ketika karyawan memilih untuk tidak berpindah kerja meskipun mereka tidak sepenuhnya puas dengan kondisi saat ini. Alasan utamanya adalah faktor keamanan dan stabilitas finansial.
Berdasarkan berbagai laporan dari berbagai media, tren ini mulai terlihat jelas di Amerika Serikat, ketika angka quit rate atau tingkat pekerja yang mengundurkan diri menurun ke sekitar 2 persen, yang merupakan level terendah sejak pra-pandemi.
Jika pada era job hopping banyak pekerja berani mengambil risiko untuk mengejar gaji lebih tinggi, kini mereka lebih berhati-hati. Bertahan di pekerjaan lama dianggap lebih aman daripada mencoba mencari kesempatan baru yang belum tentu lebih baik.