Kenali Tall Poppy Syndrome, ‘Pemangkasan’ oleh Rekan Kerja Ketika Kamu Sukses
- Freepik
Lifestyle –Setiap pekerja pasti bermimpi untuk naik jabatan, meraih prestasi, atau menjadi sosok yang menonjol di tempat kerja. Namun, kenyataannya kesuksesan tidak selalu disambut hangat.
Dalam beberapa kasus, justru muncul penolakan halus seperti rekan kerja yang meremehkan pencapaianmu, mengucilkanmu dari percakapan, atau bahkan menuduhmu terlalu arogan. Fenomena ini punya nama Tall Poppy Syndrome. Istilah ini berasal dari metafora bunga poppy tertinggi di ladang yang “dipotong” agar tetap sejajar dengan bunga lain.
Pertama kali dikenal di Australia dan Selandia Baru, kini istilah ini digunakan secara global untuk menggambarkan bagaimana orang berprestasi sering dijatuhkan karena dianggap terlalu menonjol. Melansir laman Times of India, meski berawal dari Australia, konsep ini sebenarnya ada di banyak budaya dengan istilah berbeda. Di Jepang, ada pepatah terkenal “Paku yang menonjol akan dipalu ke bawah.”
Sementara di Skandinavia, dikenal Hukum Jante yang pada intinya melarang orang “terlalu menonjol.” Artinya sama yakni jangan bersinar terlalu terang, karena akan membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Sebuah penelitian besar berjudul The Tallest Poppy Report yang dipimpin oleh Dr. Rumeet Billan bersama Women of Influence+ melibatkan lebih dari 4.700 profesional dari 103 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa 'dipangkas' bukan sekadar perlakuan sepele. Dampaknya nyata, terutama pada perempuan yakni menurunkan rasa percaya diri, memperburuk kesehatan mental, dan mengurangi keterlibatan di tempat kerja.