Kalori 'Tersembunyi' Daging Kurban, Begini Cara Menghindari Berat Naik Pasca Lebaran Haji

Ilustrasi diet
Sumber :
  • Pixaby

LifestyleLebaran Haji selalu punya rasa yang berbeda. Selain makna spiritual yang mendalam, hari raya ini identik dengan kehangatan keluarga dan aroma masakan yang menggoda. Daging kurban, hasil dari ibadah penuh keikhlasan, disulap menjadi gulai santan, tongseng manis, sate berbumbu kacang, hingga rendang yang bikin lidah bergoyang. Semua serba menggoda. Dan sering kali, semuanya tersedia sekaligus di meja makan.

Mi Instan Lebih Buruk dari Nasi Uduk? Ini Fakta Sarapan yang Jarang Disadari!

Namun, di balik kelezatan itu, banyak orang yang terkejut ketika seminggu setelah Idul Adha, angka di timbangan melonjak. Muncul pertanyaan “Padahal makannya nggak seberapa, kok berat badan naik, ya?” Inilah jebakan yang sering kali luput dari perhatian yakni kalori tersembunyi dalam olahan daging kurban.

Kita cenderung hanya memperhatikan potongan dagingnya, lupa bahwa bumbu, minyak, santan, bahkan cara memasak bisa menambahkan ratusan kalori ekstra tanpa disadari. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana kalori bisa tersembunyi dalam masakan Idul Adha, mengapa kita sering tertipu, dan yang paling penting: bagaimana tetap menikmati lezatnya daging kurban tanpa merusak diet atau kesehatan.

Apa Itu Kalori Tersembunyi?

Sarapan Favorit Kita, Tapi Berapa Banyak Kalorinya? Hati-Hati Berat Badan Naik & Ngantuk Datang!

Kalori tersembunyi adalah jumlah energi dalam makanan yang tidak kita sadari keberadaannya karena berasal dari bahan tambahan seperti minyak goreng, santan, mentega, gula, bahkan bumbu dapur yang kelihatannya ‘sepele’. Kalori ini sering tidak masuk dalam perhitungan kita saat menakar asupan makan harian.

“Kalori tersembunyi dapat menipu kita karena tidak terlihat jelas dalam porsi makanan, namun berkontribusi signifikan terhadap penambahan berat badan jika dikonsumsi terus-menerus,” kata profesor nutrisi dan epidemiologi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Walter Willett

Sarapan atau Tidak Sarapan, Mana yang Lebih Bikin Berat Badan Naik?

Sementara itu, ahli gizi dari University of Oxford, Dr. Susan Jebb mengungkap alasan mengapa kita tidak menyadari kalori tersembunyi. Dijelaskannya makanan olahan daging saat Idul Adha umumnya penuh rasa, sehingga kita lupa menghitung bahan-bahan tambahannya. Selain itu kita cenderung makan sambil bersosialisasi sehingga tidak sadar porsi bertambah. Belum lagi suasana hari raya membuat kita lebih permisif seperti ‘Kan cuma setahun sekali’, alhasil porsi bertambah. Selain itu juga, ukuran porsi di rumah berbeda dari restoran  dan tidak ada label kalori. Efek ini disebut juga "mindless eating". Dalam penelitiannya, dia menemukan bahwa suasana emosional dan lingkungan sangat mempengaruhi seberapa banyak seseorang makan tanpa sadar.

Halaman Selanjutnya
img_title