Suka Skip Sarapan, dan Balas Dendam Saat Makan Siang? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Mengintai
- Freepik
Lifestyle –Banyak orang sering melewatkan sarapan karena alasan klasik: buru-buru, takut telat, atau merasa nggak lapar. Tapi, jam makan siang berubah jadi ajang balas dendam dengan mengambil satu piring penuh nasi, lauk berlemak, minuman manis, sampai dessert sekalian.
Rasanya puas, tapi efeknya? Lemas, ngantuk, bahkan bisa berbahaya untuk kesehatan jangka panjang. Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan sepele. Pola makan seperti ini memengaruhi hormon, gula darah, dan metabolisme tubuh.
Mari kita kupas penjelasan medis, bukti ilmiah, dan cara agar makan siang tetap sehat tanpa drama balas dendam.
Balas dendam saat makan siang, istilah inimenggambarkan perilaku mengompensasi kalori yang tidak masuk di pagi hari dengan porsi besar saat siang. Akibat lapar ekstrem, pilihan makanan biasanya jatuh pada karbohidrat cepat, lauk berlemak, dan minuman manis. Inilah yang membuat energi melonjak sebentar lalu turun drastis.
Menurut Dr. Leah E. Cahill, ScD dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, melewatkan sarapan dapat memicu serangkaian masalah kesehatan.
“Melewatkan sarapan bisa memicu berbagai faktor risiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang pada akhirnya dapat berujung pada serangan jantung seiring waktu,” kata dia.
Artinya, kebiasaan ini bukan hanya soal lapar di siang hari, tapi bisa berdampak serius pada jantung dan metabolisme tubuh.