Suka Skip Sarapan, dan Balas Dendam Saat Makan Siang? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Mengintai

Ilustrasi makan
Sumber :
  • Freepik

Efek Medis Utama:

  1. Hormon Lapar Tak Terkendali
    Melewatkan sarapan membuat kadar ghrelin meningkat. Hormon ini mendorong nafsu makan lebih tinggi, sehingga kita cenderung kalap saat siang.
  2. Gula Darah Naik Turun Drastis
    Dari kondisi perut kosong, tubuh tiba-tiba dihantam karbohidrat tinggi. Akibatnya gula darah melonjak cepat, insulin ikut naik, lalu energi drop kembali.
  3. Gangguan Ritme Sirkadian
    Metabolisme tubuh punya jam biologis. Ketika makan besar baru terjadi siang atau sore, proses pengolahan energi jadi kurang efisien.
Makan Siang di Kantor? Hindari 7 Menu Ini Kalau Tak Mau Perut Buncit

Selain itu beberapa bukti ilmiah juga menguatkan hal ini. Misalnya saja, studi Harvard menemukan bahwa pria yang rutin melewatkan sarapan tercatat memiliki risiko 27% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibanding yang sarapan teratur.

Studi yang dilakukan American Heart Association (AHA) mengungkap bahwa melewatkan sarapan berhubungan dengan profil metabolik yang lebih buruk, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak sehat.

Dampak Jangka Pendek “Balas Dendam” Siang Hari

  • Ngantuk setelah makan (post-lunch dip) membuat produktivitas kerja turun.
  • Cravings berulang: meski makan besar, tubuh bisa cepat lapar lagi karena gula darah turun mendadak.
  • Pilihan impulsif: lapar ekstrem bikin sulit mengendalikan diri, sehingga makanan tinggi gula/lemak lebih menggoda.

Dampak Jangka Panjang

Halaman Selanjutnya
img_title
5 Kebiasaan Pagi yang Bikin Energi Cepat Habis Meski Tidur Cukup