Wanita Wajib Tahu! Ini Fakta Penting Tentang Puasa Intermiten yang Jarang Dibahas

Ilustrasi Waktu Intermitten Fasting
Sumber :
  • Freepik

Mengatur gula darah – IF membantu mengurangi resistensi insulin, yang sangat bermanfaat bagi wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau pradiabetes. Gula darah yang lebih stabil juga berarti energi yang lebih konsisten sepanjang hari.

Apel dan Puasa Intermittent: Kombinasi Cerdas untuk Turunkan Berat Badan?

Meningkatkan fokus dan energi – Setelah tubuh beradaptasi, banyak wanita merasakan peningkatan konsentrasi dan kejernihan mental. Ini disebabkan oleh produksi keton selama fase puasa, yang menjadi sumber energi alternatif bagi otak.

Menurunkan risiko peradangan kronis – IF merangsang proses perbaikan sel (autofagi) dan menurunkan biomarker peradangan, sehingga berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan diabetes.

Nyeri Haid Tak Wajar Bisa Jadi Endometriosis, Kenali Gejala Nyerinya!

Mengatur nafsu makan secara alami – IF dapat membantu menyeimbangkan hormon lapar (ghrelin) dan hormon kenyang (leptin), membuat nafsu makan lebih terkendali dan mengurangi keinginan makan berlebihan.

Namun, IF juga bisa memicu efek negatif jika tidak dilakukan dengan bijak:

5 Makanan Sarapan yang Disangka Sehat, Padahal Bikin Berat Badan Nggak Turun-Turun

Gangguan siklus menstruasi – Perubahan pola makan yang drastis dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, menyebabkan haid tidak teratur atau bahkan berhenti sementara (amenorea).

Penurunan hormon tiroid – Hormon tiroid yang berperan penting dalam metabolisme bisa menurun saat tubuh merasa tertekan akibat pembatasan makan yang ekstrem.

Halaman Selanjutnya
img_title