Cara Menjaga Berat Badan Ideal di Usia 50 tanpa Diet Ketat

Ilustrasi usia 50 tahun
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Memasuki usia 50 tahun, banyak orang mulai merasa ada yang berubah secara drastis dalam tubuh mereka. Salah satu perubahan paling nyata dan paling membuat frustrasi adalah kenaikan berat badan yang terasa tiba-tiba dan sulit dikendalikan. Padahal, pola makan dan aktivitas sehari-hari tidak jauh berbeda dari sebelumnya namun angka di timbangan terus bergerak naik.

Coba Pola Makan Diet 80:20 yang Realistis, Fleksibel dan Tanpa Pantangan

Menurut National Institute on Aging, sekitar 70 persen individu di atas usia 50 mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Penyebabnya bukan hanya soal makan terlalu banyak atau kurang olahraga, tetapi perubahan biologis yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia. Metabolisme melambat, massa otot menyusut, dan kadar hormon mulai menurun, terutama hormon estrogen dan testosteron yang sangat memengaruhi penyimpanan lemak.

Lebih menantangnya lagi, berat badan yang sudah naik ini cenderung lebih sulit diturunkan meski dengan usaha keras. Diet ketat yang dulu pernah berhasil saat usia 30-an, kini tidak memberi hasil serupa. Bahkan, pembatasan makan berlebihan justru bisa memperlambat metabolisme lebih jauh dan memperburuk kondisi tubuh.

Buang Air Besar Setelah Makan, Bikin Kurus?

Namun kabar baiknya, menjaga berat badan ideal di usia 50 tidak mengharuskan Anda menjalani diet menyiksa. Artikel ini akan membahas cara-cara nyata dan lembut untuk menjaga berat badan tanpa diet ketat, berdasarkan penelitian medis dan saran dari ahli nutrisi ternama dunia. Saat tubuh berubah, cara merawatnya pun perlu disesuaikan—dan di sinilah Anda akan menemukan panduan yang lebih manusiawi dan efektif. Namun sebelum itu mari kita bahas kenapa berat badan mudah naik setelah 50 tahun?

Menurut profesor nutrisi dan epidemiologi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Walter Willett penurunan kadar hormon estrogen (pada perempuan) dan testosteron (pada laki-laki) di usia 50-an memengaruhi metabolisme tubuh dan distribusi lemak. Selain itu, kehilangan massa otot (sarcopenia) memperlambat pembakaran kalori saat istirahat. Artinya, meski tidak makan lebih banyak dari sebelumnya, berat badan bisa naik hanya karena tubuh membakar lebih sedikit energi.

Faktor lainnya termasuk:

  • Aktivitas fisik yang menurun
  • Stres kronis yang memicu hormon kortisol (pemicu penumpukan lemak)
  • Gangguan tidur yang memengaruhi keseimbangan hormon lapar (ghrelin dan leptin)
Halaman Selanjutnya
img_title
Benarkah Makanan Gluten-Free Bisa Bantu Turunkan Berat Badan? Ini Faktanya