Makanan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasan Ahli
Bahkan, dalam studi di American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2011, peserta yang rutin mengonsumsi makanan pedas justru menunjukkan penurunan sensitivitas terhadap capsaicin, sehingga lama-kelamaan efek termogenik dan penekanan nafsu makan menjadi tidak signifikan.
Satu hal yang menarik, makanan pedas justru sering bikin kita makan lebih banyak, bukan lebih sedikit. Fenomena ini dikenal sebagai sensory-specific satiety, di mana variasi rasa (pedas, gurih, asam) mendorong seseorang untuk terus makan karena sensasi lidah yang dinamis.
Ahli nutrisi dari Tufts University, Dr. Susan Roberts menyebut bahwa makanan pedas sering dikombinasikan dengan makanan tinggi karbohidrat dan lemak, seperti nasi putih, mie, gorengan, atau daging berlemak.
"Sensasi pedas justru membuat makanan lebih nikmat, dan itu bisa menyebabkan seseorang mengonsumsi kalori jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh," ujarnya.
Dengan semua bukti di atas, penting untuk meluruskan persepsi bahwa makanan pedas bisa dijadikan senjata utama menurunkan berat badan. Benar bahwa capsaicin memiliki efek membakar kalori, namun:
- Efeknya sangat kecil dan tidak sebanding dengan kalori yang masuk jika kita makan berlebihan.
- Makanan pedas justru sering menggugah nafsu makan, apalagi bila disajikan bersama nasi hangat dan lauk kaya rasa.
- Tidak ada bukti kuat bahwa konsumsi cabai secara rutin mampu memberikan penurunan berat badan signifikan tanpa defisit kalori dari pola makan secara keseluruhan.
Sementara itu, peneliti mikrobioma dan nutrisi dari King’s College London, Prof. Tim Spector menambahkan bahwa terlalu fokus pada satu bahan makanan ajaib membuat orang lupa pada keseluruhan kualitas pola makan.