Makan Boleh, Kalap Jangan: Cara Menghindari Overeating Saat Liburan
- Freepik
Lifestyle –Long weekend adalah waktu emas untuk bersantai, menjauh sejenak dari tekanan pekerjaan, dan menikmati kebersamaan dengan orang-orang terdekat. Tak heran, banyak dari kita langsung memesan tiket perjalanan atau merencanakan liburan kuliner ke kota favorit. Namun, di balik keseruan itu, ada jebakan yang kerap tak disadari—overeating alias makan berlebihan.
Siapa yang bisa menolak godaan sarapan buffet hotel, camilan khas daerah, atau makan malam di resto viral yang sudah lama ingin dicoba? Tapi semua kesenangan itu bisa berubah jadi rasa bersalah jika tiba-tiba jarum timbangan melonjak. Belum lagi, tubuh jadi lebih mudah lelah, perut begah, dan mood turun drastis. Itulah kenapa memahami cara menghindari overeating saat liburan sangat penting, apalagi bagi kamu yang sedang menjalani program diet.
Mengapa Overeating Saat Liburan Sering Terjadi?
Menurut psikolog klinis dari NYU School of Medicine, Dr. Rachel Goldman overeating saat liburan bukan semata karena lapar. Dia menjelaskan faktor emosional, seperti kegembiraan, stres, atau nostalgia, sering kali memicu kita makan lebih banyak dari biasanya. Liburan menciptakan lingkungan yang penuh pemicu: waktu luang, suasana santai, dan kehadiran makanan lezat di mana-mana.
Studi dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa 65 persen orang mengaku mengalami perubahan pola makan saat liburan, dan 44 persen di antaranya menyebut makan berlebihan sebagai pelarian dari stres atau kebosanan. Terlebih, perjalanan jauh juga bisa mengganggu pola tidur dan ritme makan, membuat tubuh kehilangan sinyal alami rasa lapar dan kenyang.
vereating yang dibiarkan berulang bisa memicu berbagai gangguan, bukan hanya berat badan yang Onaik. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), makan berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, gangguan pencernaan, naiknya kadar gula darah, hingga gangguan metabolik jangka panjang.
Selain itu, overeating berisiko melemahkan kontrol diri. Ketika kamu terlalu sering mengabaikan sinyal kenyang, tubuh bisa kehilangan kemampuan alami untuk menyeimbangkan hormon ghrelin (lapar) dan leptin (kenyang). Akibatnya, nafsu makan jadi tak terkendali bahkan setelah liburan berakhir.