Diam-diam Pola Diet Intermitten Fasting Bisa Sebabkan Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi Orang Menunggu Waktu Intermitten Fasting
Sumber :
  • Freepik

LifestylePuasa intermiten (intermittent fasting/IF) kini menjadi metode populer untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme, dipopulerkan oleh influencer kesehatan, selebriti, dan pemimpin teknologi. Konsepnya terdengar sederhana yakni makan dalam jendela waktu tertentu, melewatkan beberapa jam makan seperti sarapan, lalu berat badan turun otomatis.

6 Tanda Masalah Kesehatan yang Serius dari Ginjal hingga Jantung Bisa Dilihat dari Kaki

Tapi ada hal penting yang harus kamu ketahui sebelum ikut tren ini, ilmu tentang IF masih berkembang, dan tanda peringatan mulai muncul.

Intermiten fasting adalah pola makan yang bergantian antara periode makan dan puasa. Metode populer termasuk 16:8 (makan dalam 8 jam, puasa 16 jam) dan 5:2 (makan normal 5 hari, sangat membatasi kalori 2 hari lainnya).

6 Makanan Sehat yang Bikin Perut Rata, Cocok untuk Diet Menurunkan Berat Badan

Walaupun tren ini populer dan disetujui di media sosial, penting memahami efek samping sehari-hari dan risiko jangka panjang yang mungkin muncul akibat jadwal makan ekstrem.

Melansir laman Times of India, dalam penelitian terbaru menganalisis data lebih dari 19.000 orang dewasa dan menemukan bahwa mereka yang membatasi waktu makan kurang dari 8 jam per hari menghadapi risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah 135% lebih tinggi dibanding orang yang makan selama 12–14 jam dan itu baru salah satu risikonya.

Trik Penurunan Berat Badan Alami Dijamin Bikin Kurus dengan Cepat

Selain itu ada beberapa alasan kesehatan lainnya terkait dengan intermitten fasting yang dapat memengaruhi kesehatan.

Sakit Kepala, Pusing, Lemas, dan Energi Rendah

Halaman Selanjutnya
img_title