Kenapa Jam Makan Siang Bikin Lapar Lebih Besar? Penjelasan Ilmiah dan Tips Mengendalikannya
- iStock
Lifestyle –Banyak orang merasakan hal yang sama ketika jam makan siang tiba, rasanya perut tak hanya lapar, tapi ingin makan lebih banyak dari biasanya. Padahal, sarapan sudah dilakukan beberapa jam sebelumnya. Fenomena ini bukan sekadar lapar mata atau efek bosan di kantor, melainkan gabungan dari faktor biologis, psikologis, dan sosial.
Artikel ini akan membahas faktor-faktor tersebut dan memaparkan ahli psikologi makan yang meneliti bagaimana memori, hormon, dan kebiasaan memengaruhi pola makan kita, Prof. Suzanne Higgs dari University of Birmingham
Faktor Biologis: Jam Sirkadian dan Hormon Nafsu Makan
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, semacam jam biologis yang mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk rasa lapar. Hormon ghrelin (pemicu lapar) dan leptin (pemicu kenyang) bekerja mengikuti ritme ini.
Menjelang siang hari, kadar ghrelin cenderung memuncak, sehingga tubuh mengirim sinyal “butuh energi” ke otak. Jika pada pagi hari aktivitas cukup padat, energi cadangan akan lebih cepat terkuras, membuat rasa lapar semakin kuat.
Menurut artikel dari UCLA Health, gangguan jadwal makan atau tidur dapat memperparah hal ini.
“Ketika ritme sirkadian terganggu, keseimbangan hormon ghrelin dan leptin ikut terganggu, yang dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan akan makanan tinggi kalori”.