Kenapa Menopause Bikin Malam Hari Terasa Panas dan Gelisah?

Ilustrasi Hot Flashes di Malam Hari Saat Menopause
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Usia bertambah, anak-anak mulai mandiri, dan tanggung jawab perlahan mulai berkurang. Seharusnya ini menjadi masa di mana tubuh dan pikiran bisa beristirahat dengan tenang. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian bagi banyak perempuan yang memasuki masa menopause. Alih-alih tidur nyenyak, justru malam hari menjadi waktu yang penuh kegelisahan—ditandai dengan rasa panas yang tiba-tiba menyerang, jantung berdebar, bahkan tubuh yang basah oleh keringat meski AC menyala.

Tulang Melemah Tanpa Gejala Saat Menopause Bisa Jadi Osteopenia

Fenomena ini bukan sekadar mimpi buruk. Banyak perempuan di usia 45 ke atas melaporkan mengalami hot flashes malam hari, atau dalam istilah medisnya, nocturnal vasomotor symptoms. Rasa panas ini sering kali datang mendadak dan menyulitkan tidur kembali setelahnya. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi dalam tubuh? Mengapa menopause—yang merupakan fase alami dalam kehidupan—bisa sedemikian mengacaukan ritme malam hari?

Menurut pakar psikiatri dan menopause dari Harvard Medical School, Dr. Hadine Joffe perubahan hormonal saat menopause memang berdampak besar pada sistem termoregulasi tubuh dan kualitas tidur. Artikel ini akan mengulas tuntas hubungan antara menopause dan hot flashes di malam hari, berdasarkan kajian dari berbagai ahli medis dari universitas dan rumah sakit ternama dunia. Mari kita telusuri lebih dalam, dan temukan cara untuk menghadapinya dengan lebih tenang. 

Apa Itu Hot Flashes dan Mengapa Terjadi di Malam Hari?

Waspada! 1 dari 3 Wanita di Atas 50 Tahun Bisa Alami Patah Tulang karena Osteoporosis

Hot flashes adalah sensasi panas mendadak yang dirasakan di tubuh bagian atas, terutama wajah, leher, dan dada. Biasanya disertai dengan keringat berlebih, jantung berdebar, dan kadang rasa cemas. Pada malam hari, kondisi ini disebut night sweats atau hot flashes malam hari.

Menurut direktur medis dari North American Menopause Society dan dokter di Mayo Clinic Dr. Stephanie Faubion, hot flashes terjadi karena beberapa hal yakni:

  • Penurunan kadar estrogen secara drastis memengaruhi hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh.
  • Otak menjadi "lebih sensitif" terhadap perubahan suhu kecil, sehingga tubuh bereaksi seolah-olah kepanasan padahal tidak.
  • Respon ini memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan norepinefrin, menyebabkan jantung berdebar dan keringat keluar tiba-tiba.
Halaman Selanjutnya
img_title
Bukan Menopause, Tapi Perimenopause yang Tak Disadari dan Buat Bingung Perempuan