Cara Ampuh Mengurangi Kandungan Gula di Nasi agar Lebih Aman untuk Pasien Diabetes

Ilustrasi Nasi
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Bagi banyak orang Indonesia, makan tanpa nasi rasanya belum lengkap. Namun, nasi—terutama nasi putih, sering dianggap musuh bagi pasien diabetes atau mereka yang menjaga kadar gula darah. Alasannya, nasi putih memiliki indeks glikemik (GI) tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi.

Trik Menanak Nasi agar Teksturnya Pas, Pulen dan Tidak Lembek

Apakah ini berarti pasien diabetes harus berhenti makan nasi sama sekali? Tidak juga. Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak glikemik nasi, sehingga tetap bisa menikmatinya dengan lebih aman. Artikel ini membahas trik praktis yang didukung oleh sains, termasuk penjelasan dari seorang ahli gizi lulusan Harvard, Dr. Shintani.

Mengapa Nasi Bisa Memicu Lonjakan Gula?

Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat meningkatkan kadar gula darah. Nasi putih biasa memiliki GI sekitar 70–80, yang tergolong tinggi.

Minum Apa Setelah Makan Supaya Gula Darah Tetap Stabil?

Hal ini terjadi karena nasi putih sebagian besar terdiri dari pati sederhana yang cepat dicerna tubuh. Akibatnya, gula darah melonjak dalam waktu singkat setelah makan. Untuk pasien diabetes, kondisi ini tentu bisa membahayakan, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan tanpa kombinasi makanan lain.

1. Pilih Jenis Beras dengan GI Lebih Rendah

Tidak semua nasi sama. Jenis beras tertentu punya GI lebih rendah, sehingga lebih aman bagi pasien diabetes.

Halaman Selanjutnya
img_title
Beda Kesemutan Biasa dengan Kesemutan Akibat Diabetes, Jangan Sampai Salah Anggap dan Terlambat