Kenapa Emosi Ibu Rumah Tangga Sering Meledak Karena Hal Sepele?
Selasa, 27 Mei 2025 - 17:10 WIB
Sumber :
- Freepik
Hal sepele seperti mainan berserakan, cucian yang menumpuk, atau suara televisi yang terlalu keras bisa menjadi titik jenuh emosional. Dalam konteks ini, reaksi marah bukanlah soal mainannya, cucian, atau volume TV-nya tetapi tentang beban batin yang sudah lama dipendam dan tak diberi ruang.
Baca Juga :
Ketika Stres Kerja Tak Lagi Biasa, Sejauh Apa Beban Mental Bisa Menjerumuskan pada Pikiran 'Nekat'?
Bayangkan seorang ibu seperti sebuah gelas yang diisi tetesan air setiap hari:
- Tetesan 1: Anak rewel sejak pagi.
- Tetesan 2: Pasangan pulang larut tanpa memberi kabar.
- Tetesan 3: Mertua mengkritik pola asuh.
- Tetesan 4: Lelah fisik tanpa istirahat cukup.
- Tetesan 5: Tidak ada waktu untuk diri sendiri.
Dan ketika anak menumpahkan susu—itulah tetesan terakhir yang membuat air dalam gelas tumpah.
Ledakan atas hal sepele, menurut Dr. David, adalah hasil dari tidak adanya ventilasi emosional. Manusia membutuhkan ruang untuk merasa, tanpa harus selalu kuat, sempurna, dan sabar.
Dalam banyak kasus, pelampiasan terhadap hal kecil juga terjadi karena:
- Kondisi tubuh sudah lelah, sehingga kontrol emosi menurun.
- Tidak ada waktu untuk mengenali emosi. Ibu terlalu sibuk mengurus semua orang, sehingga lupa mengecek dirinya sendiri: apakah aku sedih, lelah, kesepian?
- Perasaan tidak didengar dan tidak dihargai, membuat reaksi menjadi satu-satunya cara untuk memaksa orang lain menyadari keberadaannya.
Halaman Selanjutnya
Menurut psikolog klinis asal Inggris, Dr. Julie Smith, ketika kita tidak punya bahasa untuk mengungkapkan rasa frustrasi, tubuh kita akan berbicara lewat reaksi impulsif baik itu kemarahan, tangisan, atau rasa ingin menghindar. Pada ibu rumah tangga, pelampiasan sering muncul dalam bentuk marah karena hal remeh bukan karena mereka ingin marah, tapi karena: