Kenapa Orang Pendiam Bisa Meledak Lebih Dahsyat Saat Marah?
- Pixaby
Lifestyle –Bayangkan teman atau kolega yang sehari-hari dikenal kalem, jarang bicara, bahkan sering tersenyum sopan. Lalu suatu hari, ia tiba-tiba berteriak, membanting pintu, atau melontarkan kata-kata yang menusuk. Kejadian ini sering mengejutkan orang sekitar karena sama sekali tak terlihat tanda-tanda sebelumnya.
Fenomena ini ternyata bukan sekadar drama emosi, melainkan ada penjelasan psikologis dan biologis di baliknya. Menurut penelitian, orang pendiam yang terbiasa menahan perasaan justru berisiko meledak lebih hebat saat marah. Hal ini ditegaskan oleh psikolog dari Ohio State University yang telah puluhan tahun meneliti topik agresi dan kemarahan, Prof. Brad J. Bushman.
Orang pendiam cenderung tidak langsung mengekspresikan kemarahan. Mereka memilih diam, menunduk, atau mengalihkan topik. Namun, menahan ekspresi bukan berarti emosi hilang.
Tubuh tetap mengalami perubahan fisiologis saat marah detak jantung meningkat, otot menegang, dan sistem saraf siaga. Jika kondisi ini tidak diurai, emosi justru menumpuk. Ibarat kompor yang tetap menyala dengan panci tertutup rapat semakin lama semakin mendidih hingga akhirnya meledak.
Sebuah meta-analisis pada tahun 2024 yang melibatkan 154 studi dengan lebih dari 10.000 partisipan menemukan hal penting aktivitas yang menurunkan arousal (seperti pernapasan dalam, meditasi, atau relaksasi) terbukti efektif menurunkan marah dan agresi. Sebaliknya, aktivitas yang menaikkan arousal (misalnya memukul samsak sambil membayangkan orang yang membuat marah) tidak membantu, bahkan bisa memperburuk keadaan.
Kenapa Justru Orang Pendiam Rentan Meledak?
Ada beberapa alasan kenapa orang pendiam kerap “terlihat tenang” tapi berbahaya saat marah: