Ukuran Rumah dan Lama Waktu Perjalanan ke Kantor Sebabkan Gangguan Tidur hingga Kematian
- Freepik
Lifestyle –Apakah Anda rela tinggal di apartemen sempit demi jarak tempuh ke kantor yang singkat, sehingga harus menyusun barang-barang di ruang terbatas? Atau justru rela menempuh perjalanan berjam-jam setiap hari demi pulang ke rumah yang luas?
Kedua kondisi ini, klaim peneliti, sama-sama berpotensi merusak kualitas tidur Anda. Bahkan memicu insomnia yang melemahkan tubuh, menurut peringatan para ilmuwan.
Insomnia adalah kondisi ketika seseorang secara rutin mengalami kesulitan tidur, baik sulit terlelap, sering terbangun di malam hari, atau terjaga terlalu dini. Ada banyak faktor yang bisa memicu insomnia, mulai dari suara bising dan cahaya dari luar, suhu panas, kasur yang tidak nyaman, hingga stres, kecemasan, dan depresi.
Peneliti dari Osaka Metropolitan University menambahkan bahwa lingkungan tempat tinggal dan bekerja juga bisa berperan. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Transport and Health diungkap bahwa waktu perjalanan yang panjang terbukti berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
“Perjalanan yang lama mengurangi durasi tidur dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi, stres, kelelahan, obesitas, bahkan kematian. Dalam kasus ini, apakah tinggal lebih dekat ke kantor di pusat kota akan lebih baik bagi kesehatan tidur? Namun, sebaliknya, beberapa studi menemukan bahwa tinggal di dekat tempat kerja di area perkotaan justru dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung,” demikian bunyi penelitian tersebut.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kebisingan, cahaya, dan polusi udara di perkotaan dapat mengganggu tidur malam, yang memicu gejala insomnia dan rasa kantuk di siang hari. Dengan kata lain, baik lamanya perjalanan akibat tinggal di pinggiran kota maupun tekanan lingkungan di perkotaan sama-sama dapat merusak kesehatan tidur.