Traveling Bisa Jadi Terapi Bagi Pekerja? Ini Manfaat Psikologis Jalan-Jalan untuk Kesehatan Mental
- Pixaby
- Pilih tempat yang tenang dan tidak terlalu ramai
- Fokus pada pengalaman, bukan konten media sosial
- Jangan padatkan itinerary—beri ruang untuk diam dan menikmati
- Bawa jurnal untuk mencatat momen reflektif
- Biarkan diri “terlepas” sejenak dari gadget dan notifikasi
Kapan Traveling Dibutuhkan Sebagai Terapi?
Kamu mungkin butuh traveling sebagai bentuk perawatan diri jika:
- Merasa jenuh berkepanjangan tanpa alasan jelas
- Sulit tidur dan mudah tersinggung
- Merasa kehilangan motivasi atau semangat harian
- Mengalami burnout dalam pekerjaan atau hubungan
Ingat, traveling bukan pengganti terapi profesional bagi kondisi mental serius. Tapi untuk banyak orang, traveling bisa jadi bagian dari proses pemulihan yang signifikan. Liburan yang tepat bisa lebih dari sekadar melepas penat. Traveling bisa menjadi terapi yang menyentuh jiwa, menenangkan pikiran, dan mengembalikan semangat hidup.
Dengan memahami manfaat psikologis dari traveling—baik dari sisi ilmiah maupun pengalaman pribadi—kita jadi lebih sadar bahwa menjaga mental tak melulu soal ke dokter. Kadang, yang kita butuhkan adalah udara segar, tempat baru, dan keheningan yang tak kita temukan di rumah.
Sudah saatnya kita memandang traveling bukan sebagai kemewahan, tapi sebagai bentuk perawatan diri yang penting. Dan mungkin, destinasi healing berikutnya sudah menunggu ada di Chiang Rai, atau di tempat lain yang membuat hatimu damai.