Apakah Normal Buang Air Kecil Lebih dari 10 Kali Sehari? Ini Penjelasan Medisnya
- Pixaby
Lifestyle –Pernahkah Anda merasakan atau tengah mengalami bangun tidur lalu ke toilet... dan tak lama setelahnya, kembali lagi ke toilet? Mungkin sepanjang hari Anda bisa bolak‑balik sekitar 10–12 kali. Bagi sebagian orang, ini terasa wajar, tapi bagi yang lain bisa menimbulkan kekhawatiran “Apakah ada yang salah dengan saya?”
Konsultan urologi dari NHS di Inggris, Dr. Christopher Eden menjelaskan bahwa sering ke toilet sangat tergantung konteks. Dia menyebut frekuensi Buang Air Kecil (BAK) bisa bervariasi, yang penting bukan angka di atas kertas, tetapi pola dan gejala yang menyertai, ungkapnya. Jadi, daripada terpaku pada batasan angka, kenali dulu apa yang sebenarnya tubuh Anda coba sampaikan.
Lantas kapan buang air kecil bisa dianggap 'normal'? Secara umum, orang dewasa yang sehat biasanya buang air kecil antara 4–8 kali per hari, sementara kebiasaan minum, jenis minuman yang dikonsumsi, sampai aktivitas fisik turut menentukan frekuensi tersebut.
Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda, memiliki sifat diuretik yang membuat ginjal bekerja lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak urine. Demikian halnya alkohol. Bahkan konsumsi air putih berlebihan pun bisa mengerek jumlah kunjungan Anda ke kamar mandi.
Di elemen lain, faktor eksternal seperti cuaca dingin juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini terjadi karena tubuh mengatur keseimbangan cairan dengan cara berbeda saat suhu rendah, bukan memberi sinyal sudah kenyang, tetapi tetap mengeluarkan keringat minimal, sehingga tubuh membuang kelebihan cairan lewat urine.
Selain itu, stres dan kecemasan bisa memicu kantung kemih 'terlatih' untuk lebih responsif. Bahkan tanpa alasan fisik yang jelas, otak kita dapat memberi sinyal agar segera ke kamar kecil ketika merasa genting .
Ketika Anda minum banyak air putih, teh herbal, atau jus buah, frekuensi 10 kali mungkin masih dalam kategori ‘wajar’. Namun, jika pola ini tiba‑tiba terjadi tanpa perubahan asupan cairan atau gaya hidup, dan Anda tidak mengalami sensasi terbakar atau mendesak, mungkin itu hanyalah kebiasaan yang bisa diubah lewat pendekatan ringan seperti bladder training.