Pentingnya Cek Gula Darah untuk Hidup Lebih Sehat dan Bahagia

Ilustrasi Gula Darah
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Kesehatan adalah aset berharga yang sering kali baru disadari ketika mulai terganggu. Salah satu langkah preventif yang dapat menjaga kualitas hidup adalah pemeriksaan gula darah secara rutin. Pemeriksaan ini bukan hanya penting bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes, tetapi juga untuk semua individu yang ingin menjalani hidup sehat dan bahagia. 

7 Tanda Diabetes yang Sering Salah Dikirain Penyakit Lain, Nomor 3 Paling Sering

Dengan memahami kadar gula darah, seseorang dapat mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan seperti diabetes, yang jika tidak terkelola dengan baik, dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, hingga gangguan penglihatan. 

Berikut ini adalah alasan pentingnya cek gula darah, waktu ideal untuk melakukannya, serta langkah-langkah preventif yang dapat diambil.

Mengapa Cek Gula Darah Penting?

Jangan Sepelekan! Mata Bisa Beri Tahu Tanda Awal Diabetes, Stroke, hingga Kanker

Gula darah, atau glukosa, adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia) dapat mengganggu fungsi tubuh. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diabetes tipe 2, yang erat kaitannya dengan kadar gula darah tinggi, telah menjadi salah satu penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap angka kematian global. Di Indonesia, prevalensi diabetes terus meningkat, terutama di kalangan usia produktif, akibat gaya hidup yang kurang sehat seperti konsumsi makanan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, dan stres.

Pemeriksaan gula darah secara rutin memungkinkan seseorang untuk memantau apakah kadar glukosa dalam tubuh berada dalam batas normal, yaitu 70-99 mg/dL saat puasa atau kurang dari 140 mg/dL dua jam setelah makan, sesuai pedoman Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 

Kepala Terasa Kesemutan? Ini Penyebab Medis yang Perlu Kamu Waspadai

Dengan mengetahui angka ini, seseorang dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum kondisi berkembang menjadi prediabetes atau diabetes. Deteksi dini juga memungkinkan intervensi yang lebih efektif, seperti perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik, sehingga mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Halaman Selanjutnya
img_title