Kenapa Gampang Emosi hingga Ngamuk Saat Tersenggol di KRL Saat Jam Pulang Kantor? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi desak-desakan di KRL
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Pernah nggak, kamu baru pulang kerja dalam keadaan capek, lalu di dalam kereta atau bus yang penuh sesak, tiba-tiba jadi kesal hanya karena ada orang yang nggak sengaja nyenggol bahumu? Rasanya emosimu langsung naik, padahal sebenarnya tidak ada yang benar-benar salah. Kamu bahkan tahu, mungkin dia tidak sengaja. Tapi tetap saja, kamu merasa ingin marah.

Bukan Cuma Punya Kos-Kosan, Intip 7 Sumber Passive Income yang Jarang Dilirik!

Fenomena ini bukan hanya kamu yang merasakan. Banyak orang mengaku jadi lebih mudah tersinggung saat berada di transportasi umum setelah seharian bekerja. Kenapa bisa begitu? Apa karena kita memang gampang marah, atau ada penjelasan ilmiahnya?

Jawabannya ternyata cukup kompleks, dan sangat manusiawi. Psikolog menjelaskan bahwa kondisi mental dan fisik kita setelah bekerja seharian membuat otak dan tubuh jadi lebih sensitif terhadap gangguan kecil. Mulai dari kelelahan emosional, lingkungan yang terlalu padat, hingga ketidakpastian selama perjalanan bisa memicu reaksi berlebihan. Artikel ini akan mengupas tuntas penjelasan psikologisnya.

5 Cara Ampuh Membersihkan Loyang Berkerak Tanpa Merusak Permukaan dan Anti Ribet

Berikut ini penjelasannya lebih lengkap penyebab dari emosi meledak saat berdesakan di transportasi umum.

Fatigue Psikologis & Emotional Depletion

Fenomena ini dijelaskan dalam psikologi sebagai ego depletion, yakni kondisi di mana kemampuan otak untuk mengatur emosi dan kontrol diri menurun setelah penggunaan mental yang intens. Ketika seseorang sudah menggunakan banyak energi untuk fokus, bersosialisasi, atau membuat keputusan di tempat kerja, mereka mengalami penurunan kapasitas regulasi emosi.

7 Cara Menghasilkan Passive Income Lewat Investasi Digital, Bitcoin Salah Satunya!

“Pengendalian diri itu seperti otot—bisa lelah kalau digunakan terus-menerus,” kata Psikolog dari Florida State University, Prof. Roy Baumeister.

Halaman Selanjutnya
img_title