Efek IF pada Insulin: Benarkah Bisa Mengontrol Gula Darah dan Turunkan Risiko Diabetes?

Ilustrasi Gula Darah
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Puasa intermiten atau Intermittent Fasting (IF) telah menjadi tren gaya hidup sehat yang banyak dipilih untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatan metabolik. Namun, satu hal yang paling menarik perhatian para peneliti adalah bagaimana IF mempengaruhi kadar insulin dalam tubuh. Apakah IF benar-benar mampu menurunkan kadar insulin dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon ini?

Kapan Waktu Terbaik Puasa IF? Ini Rahasianya Agar Berat Badan Turun Maksimal!

Insulin adalah hormon penting yang berperan mengatur kadar gula darah. Gangguan pada produksi atau respons tubuh terhadap insulin bisa menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya berkembang menjadi diabetes tipe 2. Artikel ini akan membahas bagaimana IF berinteraksi dengan sistem metabolisme dan memengaruhi insulin secara spesifik.

Apa Itu Insulin dan Mengapa Penting?

Insulin diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari aliran darah. Ketika kita makan, kadar glukosa dalam darah naik dan tubuh merespons dengan melepaskan insulin. Jika tubuh sering terpapar lonjakan gula dan insulin secara berlebihan, maka sel bisa menjadi "kebal" terhadap insulin — kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin.

IF vs OMAD: Mana yang Lebih Efektif untuk Turun Berat Badan dan Gaya Hidup Sehat?

Resistensi insulin sering kali menjadi awal dari berbagai penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik. Oleh karena itu, menjaga kadar insulin tetap rendah dan stabil adalah kunci kesehatan jangka panjang.

Dalam pola makan normal, insulin dilepaskan berkali-kali dalam sehari sebagai respons terhadap asupan makanan. IF, dengan prinsip pembatasan waktu makan, secara drastis mengurangi frekuensi pelepasan insulin. Hasilnya:

  1. Penurunan Kadar Insulin Rata-Rata – Selama fase puasa, tubuh tidak menerima asupan glukosa, sehingga pankreas tidak perlu memproduksi insulin secara aktif. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk menstabilkan kadar insulin.
  2. Meningkatkan Sensitivitas Insulin – Beberapa studi menunjukkan bahwa IF dapat meningkatkan sensitivitas insulin, artinya tubuh lebih efisien menggunakan insulin untuk mengatur gula darah.
  3. Mencegah Resistensi Insulin – Dengan mengurangi paparan insulin berkepanjangan, IF membantu sel tubuh tetap responsif terhadap hormon ini.
  4. Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2 – IF telah dikaitkan dengan penurunan kadar HbA1c (indikator kadar gula darah jangka panjang), yang berarti pengelolaan gula darah menjadi lebih baik.
Halaman Selanjutnya
img_title
IF dan Kesehatan Metabolik: Rahasia Tubuh Lebih Sehat Tanpa Diet Ekstrem?