Rahasia Dibalik Puasa dan Pembakaran Lemak: Fakta yang Jarang Diketahui

Intermitten Fasting
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa banyak orang memilih puasa untuk menurunkan berat badan? Bukan hanya karena tidak makan dalam waktu tertentu, tetapi karena puasa ternyata dapat mengubah cara tubuh memproses dan membakar lemak. Bahkan, saat dilakukan dengan benar, puasa bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mengoptimalkan metabolisme.

Olahraga untuk Pembakaran Lemak Maksimal: Rahasia Tubuh Cepat Langsing Tanpa Diet Ekstrem

 

Dalam dunia kesehatan, konsep puasa—terutama puasa intermiten—semakin populer karena kemampuannya dalam mengaktifkan proses pembakaran lemak secara alami. Namun, tidak semua orang memahami bagaimana mekanisme ini bekerja dan apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh saat kita berhenti makan selama beberapa jam.

Kapan Waktu Terbaik Puasa IF? Ini Rahasianya Agar Berat Badan Turun Maksimal!

 

Apa yang Terjadi di Tubuh Saat Puasa?

IF vs OMAD: Mana yang Lebih Efektif untuk Turun Berat Badan dan Gaya Hidup Sehat?

 

Saat kita makan, tubuh menggunakan glukosa dari karbohidrat sebagai sumber energi utama. Tapi ketika kita berhenti makan selama beberapa jam (biasanya setelah 8–12 jam), tubuh mulai kehabisan glukosa dan beralih ke cadangan energi lain: lemak.

 

Dalam kondisi puasa, kadar insulin menurun secara signifikan. Ini memungkinkan tubuh mengakses lemak yang tersimpan di jaringan adiposa untuk dipecah menjadi asam lemak dan keton, yang kemudian digunakan sebagai energi. Proses inilah yang dikenal sebagai lipolisis, atau pemecahan lemak.

 

Pembakaran lemak tidak terjadi secara instan begitu kita berhenti makan. Biasanya, proses ini mulai aktif setelah 12 jam puasa, tergantung pada metabolisme individu dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, metode seperti puasa 16/8 sangat efektif karena memberi waktu cukup bagi tubuh untuk masuk ke fase pembakaran lemak.

 

Fase puasa:

 

  • 0–4 jam: Tubuh masih menggunakan glukosa dari makanan terakhir.
  • 4–12 jam: Glukosa mulai menurun, insulin berkurang.
  • 12–24 jam: Tubuh masuk ke mode pembakaran lemak.

 

Hubungan Antara Puasa, Insulin, dan Lemak

 

Insulin adalah hormon penyimpan lemak. Ketika insulin tinggi (seperti setelah makan), tubuh cenderung menyimpan lemak. Saat puasa, insulin turun drastis, sehingga tubuh 'terpaksa' melepaskan simpanan lemak untuk digunakan sebagai energi.

 

Inilah alasan mengapa puasa dianggap sebagai cara alami untuk menurunkan kadar lemak tubuh. Namun, penting juga untuk tidak makan berlebihan saat jendela makan, karena itu dapat membatalkan manfaat dari fase pembakaran lemak.

 

Manfaat Puasa dalam Pembakaran Lemak

Penurunan berat badan berkelanjutan – Puasa menciptakan defisit kalori alami karena waktu makan yang terbatas. Selain itu, dengan kadar insulin yang rendah, tubuh lebih cenderung menggunakan lemak sebagai bahan bakar, yang mengarah pada penurunan berat badan yang lebih stabil tanpa perlu diet ketat.

Meningkatkan sensitivitas insulin – Dengan menurunkan frekuensi makan, tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin, yang penting dalam mengatur kadar gula darah. Ini membantu mencegah penumpukan lemak akibat kelebihan insulin, serta menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Produksi keton sebagai sumber energi – Saat tubuh membakar lemak, ia menghasilkan keton—senyawa yang digunakan otak sebagai energi alternatif. Hal ini tidak hanya membantu menurunkan lemak, tetapi juga meningkatkan fungsi kognitif dan energi mental.

Pengurangan lemak viseral – Puasa membantu mengurangi lemak yang mengelilingi organ dalam (lemak viseral), yang berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan metabolik.

Pemeliharaan massa otot – Selama puasa yang dilakukan dengan benar dan disertai dengan asupan protein cukup serta olahraga beban, tubuh cenderung membakar lemak tanpa mengorbankan otot. Ini berbeda dengan diet rendah kalori ekstrem yang sering kali menyebabkan kehilangan otot.

Mengaktifkan proses autofagi – Autofagi adalah proses pembersihan sel yang rusak. Puasa mendorong tubuh untuk memecah komponen sel yang tidak efisien, termasuk lemak yang tidak diperlukan, dan menggantinya dengan sel-sel baru yang lebih sehat.

Meningkatkan metabolisme – Puasa secara berkala dapat meningkatkan hormon norepinefrin, yang mempercepat metabolisme dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh secara alami bahkan saat istirahat.

 

Jenis Puasa yang Efektif untuk Pembakaran Lemak

Puasa 16/8: 16 jam puasa, 8 jam makan. Efektif dan mudah diikuti.

Puasa 18/6: Lebih lama dalam mode pembakaran lemak.

OMAD (One Meal A Day): Ekstrem, namun sangat intensif dalam menstimulasi pembakaran lemak.

 

Pilih metode yang sesuai dengan gaya hidupmu dan mulai secara bertahap untuk hasil terbaik.

 

Agar puasa dapat memberikan hasil yang maksimal dalam membakar lemak di tubuh, ada baiknya kalian juga menerapkan beberapa prinsip di bawah ini, mulai dari:

Lakukan olahraga ringan saat puasa – Seperti jalan kaki atau yoga, untuk meningkatkan pembakaran lemak.

Hindari karbohidrat berlebih saat makan – Fokus pada protein, lemak sehat, dan sayuran.

Tidur cukup – Kurang tidur bisa mengganggu hormon pembakar lemak.

Minum air putih dan teh hijau – Membantu metabolisme tetap aktif.

 

Selain itu penting juga untuk menghindari beberapa perilaku berikut ini agar penurunan berat badan dari puasa bisa terasa. Beberapa perilaku tersebut, adalah sebagai berikut:

 

  1. Makan berlebihan saat berbuka – Bisa mengganggu proses pembakaran lemak.
  2. Puasa terlalu ekstrem tanpa nutrisi cukup – Dapat memicu kehilangan otot dan masalah kesehatan.
  3. Mengabaikan sinyal tubuh – Pusing, lemas, atau stres berlebih bisa jadi tanda puasa tidak cocok untukmu.

 

Puasa dapat menjadi strategi yang ampuh dalam membakar lemak, asalkan dilakukan dengan cerdas dan terencana. Memahami cara kerja tubuh saat puasa adalah kunci untuk mendapatkan hasil maksimal tanpa risiko kesehatan.

 

Jadi, jika kamu ingin menurunkan berat badan atau meningkatkan metabolisme, coba beri tubuhmu waktu untuk beristirahat dari makanan dan biarkan ia bekerja secara alami membakar lemak. Dan ingat: konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan.