Tak Sadar Jalan 10.000 Langkah Saat Liburan? Ternyata Bisa Bakar Lemak Lebih Cepat
- Freepik
Lifestyle –Liburan sering kali identik dengan momen melepaskan penat, menjauh sejenak dari rutinitas, dan menikmati waktu tanpa beban. Tapi tanpa kita sadari, ada satu kebiasaan selama liburan yang diam-diam berdampak besar bagi kesehatan tubuh yakni berjalan kaki.
Saat menjelajahi destinasi wisata, menyusuri gang kecil di perkampungan budaya, hingga mengejar matahari terbenam di tepi pantai, kita bisa berjalan jauh lebih banyak dari hari-hari biasa. Dalam sehari, langkah kita bisa dengan mudah menyentuh angka 10.000, bahkan lebih, tanpa paksaan, tanpa sadar sedang berolahraga. Semua terasa ringan karena dibalut rasa senang dan penasaran akan tempat-tempat baru.
Mengejutkannya, aktivitas ringan namun konsisten ini ternyata menyimpan manfaat yang luar biasa, terutama dalam hal penurunan berat badan dan kesehatan metabolik. Dibanding duduk lama di meja kerja atau terjebak di kemacetan, tubuh yang aktif bergerak saat liburan justru bekerja membakar kalori secara alami dan berkelanjutan.
Tapi bagaimana sebenarnya hubungan antara jalan kaki saat liburan dan turunnya berat badan? Apakah benar langkah-langkah kecil itu bisa mengubah komposisi tubuh tanpa diet ketat? Berikut penjelasan medis dan pendapat ahli dari riset internasional yang membuka mata banyak orang.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jalan kaki termasuk dalam kategori aktivitas aerobik intensitas sedang. Jika dilakukan lebih dari 150 menit per minggu, aktivitas ini mampu menurunkan berat badan secara signifikan, menyeimbangkan kadar gula darah, dan menurunkan risiko penyakit kronis.
Liburan memberikan kesempatan unik untuk bergerak tanpa terasa berat. Kamu tidak sedang berolahraga, tapi kamu tetap aktif dan di sinilah kuncinya. Studi dalam The Journal of Obesity tahun 2019 menunjukkan bahwa orang yang secara rutin berjalan lebih dari 10.000 langkah per hari memiliki lemak visceral (lemak perut yang berbahaya) lebih rendah hingga 20 persen dibandingkan mereka yang hanya berjalan 4.000 langkah per hari.
Tak sampai di situ, dokter dan penulis buku The Four Pillar Plan asal Inggris, Dr. Rangan Chatterjee menyatakan bahwa saat seseorang sedang liburan, tingkat kortisol yakni hormon stres dalam tubuh menurun. Hal ini berdampak langsung pada metabolisme.
“Stres tinggi membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut. Saat stres turun karena suasana liburan, tubuh lebih mudah membakar lemak,” ungkap Dr. Chatterjee.
Hal senada disampaikan oleh, spesialis endokrinologi dan profesor nutrisi dari Harvard Medical School, Dr. David Ludwig. Dalam penelitiannya, Dr. Ludwig menemukan bahwa aktivitas ringan tapi konsisten seperti berjalan kaki di lingkungan baru saat liburan lebih efektif membakar kalori dibandingkan sesi olahraga berat yang tidak dilakukan rutin.
“Liburan memberi waktu untuk istirahat, memilih makanan dengan sadar, dan secara alami meningkatkan aktivitas fisik tanpa tekanan. Ini kombinasi yang ideal untuk metabolisme,” kata Dr. Ludwig.
Sementara itu, dalam studi tahun 2022 yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, para peneliti mengikuti lebih dari 6.000 orang dewasa di AS selama lebih dari 4 tahun. Mereka yang berjalan lebih dari 10.000 langkah per hari mengalami:
- Penurunan berat badan rata-rata 4–5 kg per tahun
- Penurunan risiko sindrom metabolik hingga 40 persen
- Kadar kolesterol LDL yang lebih rendah
- Keseimbangan insulin yang lebih baik
Menariknya, sebagian besar partisipan mengaku mereka melakukan langkah-langkah tersebut bukan sebagai bagian dari olahraga, tapi sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari—termasuk saat bepergian atau liburan.
Liburan = Pola Makan Lebih Baik + Aktivitas Fisik Alami
Liburan memberi banyak peluang untuk mengatur ulang hubungan kita dengan makanan. Kita cenderung makan dengan lebih tenang, menikmati makanan lokal yang segar, dan tidak terburu-buru. Ketika ini dikombinasikan dengan aktivitas jalan kaki sepanjang hari, proses pencernaan menjadi lebih optimal, kalori terbakar lebih efisien, dan keinginan makan berlebihan pun menurun.
Ahli gizi klinis dari King's College London, Dr. Megan Rossi mengatakan bahwa jalan kaki sebelum dan sesudah makan saat liburan adalah kunci untuk mengurangi lonjakan gula darah dan mengaktifkan enzim pembakar lemak. Dalam praktik klinisnya, ia merekomendasikan pasien yang ingin menurunkan berat badan untuk berjalan kaki santai 10–15 menit setelah makan.
“Bayangkan kalau kamu liburan dan melakukan itu 3 kali sehari. Dalam seminggu, kamu bisa melihat perubahan nyata, baik secara energi, pencernaan, maupun ukuran pinggang,” tambahnya.
Liburan Tak Harus Mahal: Yang Penting Bergerak
Salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap liburan sehat harus dilakukan di tempat mewah atau spa eksklusif. Padahal, kamu bisa mendapatkan manfaat besar dari staycation aktif—berjalan-jalan di taman kota, eksplor kuliner lokal sambil jalan kaki, atau sekadar main ke pantai dan bermain air.
Menurut American College of Sports Medicine (ACSM), aktivitas fisik dalam bentuk rekreasi ringan seperti ini lebih berkelanjutan dan tidak terasa sebagai "beban", sehingga lebih mudah menjadi kebiasaan jangka panjang.
Tips Liburan Jalan Kaki Lebih dari 10.000 Langkah
Agar liburanmu tak hanya menyenangkan tapi juga menyehatkan, berikut beberapa tips:
- Pilih destinasi yang ramah pejalan kaki, seperti kota bersejarah, taman nasional, atau pasar lokal.
- Gunakan sepatu nyaman, agar kaki tetap aman meski berjalan seharian.
- Pantau langkah harian dengan aplikasi seperti Google Fit, Fitbit, atau Samsung Health.
- Jadwalkan walking tour, bisa mandiri atau dengan guide lokal.
- Coba food tour sambil eksplorasi kaki lima, menyenangkan dan aktif!
- Jalan kaki setelah makan, minimal 15 menit.
- Bawa botol air dan camilan sehat, agar tetap terhidrasi dan bertenaga.
Liburan Bisa Jadi Titik Balik Gaya Hidup Sehat
Kita sering menunggu waktu yang tepat untuk mulai hidup sehat. Tapi faktanya, liburan adalah momen terbaik untuk memulainya. Suasana yang mendukung, waktu luang, dan kondisi mental yang lebih rileks menciptakan kombinasi sempurna untuk menjadikan aktivitas fisik terasa alami dan menyenangkan.
Lebih dari sekadar jalan-jalan, melampaui 10.000 langkah per hari saat liburan bisa membantu menurunkan berat badan, memperbaiki metabolisme, dan menyehatkan jantungmu dan yang terbaik? Kamu tak perlu merasa seperti sedang diet atau berolahraga.
Jadi, saat kamu merencanakan liburan berikutnya, pertimbangkanlah untuk lebih banyak berjalan kaki. Karena di setiap langkah itu, bukan hanya kenangan yang tercipta, tapi juga kesehatan yang dibangun perlahan namun pasti.