Bertahan Demi Gaji, Tapi Tiap Hari Menangis Diam-diam, Artinya Depresi Kerja

Ilustrasi Wanita Menangis Usai Marah
Sumber :
  • Pixaby

Saatnya Bicara, Jangan Tunggu Terlambat

5 Manfaat Mengikuti Event Lari Massal untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Mengabaikan tanda-tanda depresi kerja bisa berbahaya. Tidak sedikit kasus bunuh diri yang berakar dari masalah pekerjaan yang tak terselesaikan. Namun sayangnya, banyak yang menganggapnya sebagai kelemahan pribadi, bukan masalah kesehatan mental.

Pakar psikologi dari Florida State University, Dr. Thomas Joiner menyebutkan bahwa salah satu faktor kuat dalam depresi berat adalah perasaan tidak terhubung dan merasa menjadi beban. "Ketika seseorang merasa terjebak dan tidak punya harapan, risiko tindakan fatal meningkat," jelasnya.

Bukan Sekadar Fans, Bagaimana Idol K-Pop Jadi Penyelamat Kesehatan Mental Penggemar

Oleh karena itu, penting untuk tidak menormalisasi penderitaan. Jika kamu merasa tenggelam dalam tekanan kerja, berbicaralah—pada sahabat, pasangan, atau lebih baik lagi, profesional kesehatan mental.

Apa yang Bisa Dilakukan?

  1. Cari Dukungan Emosional: Ceritakan apa yang kamu rasakan pada orang yang kamu percaya. Validasi dari orang lain bisa membuatmu merasa tidak sendirian.
  2. Pertimbangkan Konseling atau Terapi: Psikolog dapat membantumu memahami akar masalah dan memberi strategi coping yang tepat.
  3. Review Situasi Kerja: Jika memungkinkan, komunikasikan kondisimu ke atasan atau HR. Beberapa perusahaan punya kebijakan untuk mendukung karyawan yang mengalami gangguan mental.
  4. Buat Rencana Finansial: Jika kamu merasa bertahan hanya demi gaji, mulai cari siasat jangka panjang. Mungkin bisa mencari freelance, menabung untuk dana darurat, atau pelan-pelan mencari alternatif pekerjaan yang lebih sehat.
  5. Berani Ambil Keputusan: Jika situasi sudah terlalu parah, keluar bukan berarti kalah. Itu bisa jadi bentuk paling tulus dari mencintai diri sendiri.

Kamu Tidak Sendirian

Halaman Selanjutnya
img_title