Ketika Hati Ingin Resign, Tapi Dompet Masih Ragu, Catat Panduan Emosional dan Finansial untuk Mundur dengan Aman
- Freepik
Ketika dompet belum siap, rasa takut menjadi bayangan besar di setiap niat untuk pergi. Namun, seperti disampaikan oleh pakar keuangan personal dan penulis buku I Will Teach You to Be Rich, Ramit Sethi.
“Uang adalah alat untuk kebebasan. Tapi kita juga perlu tahu: kebebasan itu diraih lewat keputusan-keputusan yang sadar, bukan impulsive,” kata dia.
Sethi menyarankan agar setiap orang yang ingin resign menyiapkan minimal 3–6 bulan dana darurat. Tapi bagaimana kalau kondisi sekarang belum ideal? Maka mulailah dari keran kecil dulu: catat semua pengeluaran, kurangi biaya yang tak esensial, dan cari sumber pendapatan tambahan meski kecil. Dalam proses ini, bukan hanya angka yang berubah, tapi juga rasa percaya dirimu.
Buat Rencana Mundur yang Emosional dan Rasional
Jangan resign dengan marah, resignlah dengan sadar. Buatlah “timeline resign” yang mencakup:
- Kapan kamu ingin keluar
- Target dana minimal yang harus terkumpul
- Sumber pendapatan alternatif (freelance, jualan online, dll)
- Langkah mental untuk membangun kembali rasa percaya diri
Profesor psikologi dari University of Houston, Dr. Brené Brown menekankan pentingnya kerentanan dalam pengambilan keputusan besar. Dia menjelaskan, meninggalkan sesuatu yang tidak lagi sehat bukan berarti gagal. Itu adalah bentuk keberanian.