Ketika Hati Ingin Resign, Tapi Dompet Masih Ragu, Catat Panduan Emosional dan Finansial untuk Mundur dengan Aman

Ilustrasi dompet kosong
Sumber :
  • Freepik

"Jadi, izinkan dirimu membuat rencana mundur yang penuh kasih—pada diri sendiri," kata dia.

Tandai Tanda Bahaya: Kalau Tetap Bertahan, Apa yang Terjadi?

Bertahan Demi Gaji, Tapi Tiap Hari Menangis Diam-diam, Artinya Depresi Kerja

Tak sedikit orang yang memaksakan diri bertahan di pekerjaan karena takut terlihat lemah atau gagal. Tapi kita jarang bertanya: Apa yang dikorbankan untuk terus bertahan? Bayangkan tubuhmu adalah sinyal alarm. Ketika kamu mulai sering sakit kepala tanpa sebab, merasa mual setiap Minggu malam, atau mendadak cemas hanya karena mendengar nada notifikasi kantor—itu bukan hal remeh. Itu adalah tanda-tanda tubuhmu berteriak minta tolong.

Psikolog dari Harvard Medical School dan penulis Emotional Agility, Dr. Susan David menjelaskan bahwa terus menekan emosi negatif tanpa mengenalinya akan menumpuk seperti gunung es. Dan saat akhirnya runtuh, dampaknya bisa jauh lebih parah, baik secara mental, fisik, maupun relasi sosial. Menurut David, ini bukan hanya soal pekerjaan yang tak cocok, tapi bagaimana kamu kehilangan kendali atas hidupmu sendiri.

Kalau Kantor Bikin Cemas dan Susah Tidur, Ini Tandanya Harus Waspada

Tanda bahaya lainnya yang sering diabaikan:

  • Kamu mulai menarik diri dari orang-orang terdekat.
  • Produktivitasmu menurun drastis, tapi kamu tidak peduli.
  • Hal-hal kecil memicu kemarahan atau tangisan.
  • Kamu tak lagi tahu siapa dirimu di luar pekerjaan.

Bertahan demi gaji memang masuk akal secara logis. Tapi jika mentalmu perlahan hancur, gaji itu tidak akan cukup untuk menebus terapi jangka panjang atau waktu berharga yang terlewat. Kesehatan mental bukan biaya, melainkan investasi. Kadang, bertahan lebih berisiko daripada melepaskan.

Halaman Selanjutnya
img_title
5 Profesi yang Cocok untuk Kamu yang Ingin Ganti Karier di Usia 30-an