Capek Tapi Dibilang Cuma di Rumah. Kenapa Jadi Ibu Rumah Tangga Itu Nggak Semudah Kelihatannya?”
- Freepik
Lifestyle –Enak banget ya jadi ibu rumah tangga, bisa leha-leha di rumah seharian. Kalau kamu seorang ibu rumah tangga, kalimat ini pasti terasa seperti tamparan halus. Padahal kenyataannya, menjadi ibu rumah tangga bukan cuma soal tinggal di rumah, tapi tentang kerja non-stop yang seringkali tak terlihat dan tak dihargai.
Masyarakat masih sering menganggap pekerjaan rumah tangga bukanlah pekerjaan sungguhan. Akibatnya, banyak ibu rumah tangga yang merasa tak dianggap, meski setiap harinya mereka mengurus anak, rumah, suami, bahkan keuangan keluarga.
Seperti kita ketahui, seorang ibu rumah tangga memiliki peran ganda di rumah. Mereka menjadi orang yang harus bangun paling pagi, tidur paling malam. Ibu rumah tangga adalah segalanya menjadi koki, guru, perawat, psikolog, asisten pribadi, bahkan bodyguard anak. Semuanya dilakukan tanpa cuti, tanpa gaji.
Menurut American Psychological Association (APA), multitasking ekstrem bisa menyebabkan kelelahan mental yang memicu stres kronis. Saat ibu harus menyuapi anak sambil memasak, membereskan rumah, dan menjawab pertanyaan sekolah daring anak yang lainnya, otak dipaksa bekerja terus tanpa jeda.
Bisa dibilang, ibu rumah tangga adalah manajer operasional keluarga, tapi tanpa tunjangan dan pengakuan.
Tidak Dianggap "Kerja" Karena Tidak Dibayar
Pekerjaan rumah tangga sering kali dianggap remeh karena tidak menghasilkan uang secara langsung. Tapi, bagaimana jika peran ibu rumah tangga dihitung secara ekonomi?