Tinggal di Indonesia Bikin Wajah Susah Glowing, Ternyata Ini Alasannya
- ChatGPT
Lifestyle –Kulit glowing, cerah, dan sehat sering dianggap sebagai cerminan kecantikan dan perawatan kulit yang optimal. Namun, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan fakta mengejutkan: wajah orang Indonesia cenderung sulit tampak glowing karena faktor stres yang dipicu oleh beban hidup sehari-hari.
Berbeda dengan anggapan umum bahwa kulit cerah hanya bergantung pada produk perawatan atau faktor genetik, kondisi psikologis dan kesejahteraan ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap penampilan kulit. Artikel ini mengupas alasan di balik fenomena ini berdasarkan pernyataan BKKBN, serta dampaknya pada kesehatan kulit masyarakat Indonesia.
Pengaruh Hormon Kortisol pada Kulit
Menurut Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, wajah yang kusam dan kurang segar pada masyarakat Indonesia berkaitan erat dengan hormon kortisol, yang diproduksi tubuh saat menghadapi stres. Kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, meningkat ketika seseorang mengalami tekanan akibat ketidakpastian ekonomi, kekhawatiran masa depan, atau kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Dalam kadar tinggi dan berkepanjangan, hormon ini dapat merusak struktur kulit, menyebabkan wajah tampak lelah, kusam, dan kehilangan elastisitas. Budi menjelaskan bahwa kondisi ini berbeda dengan warga negara maju, yang cenderung memiliki kesejahteraan hidup lebih terjamin, sehingga kadar kortisol lebih rendah dan wajah tampak lebih menarik.
Kesejahteraan Hidup dan Penampilan Kulit
BKKBN menyoroti bahwa kesejahteraan hidup memainkan peran besar dalam kesehatan kulit. Sebagai perbandingan, warga Korea Selatan, yang memiliki jaminan kebutuhan dasar lebih baik, cenderung memiliki penampilan kulit yang lebih cerah dibandingkan warga Korea Utara, meskipun mereka memiliki latar belakang etnis yang sama.