Ternyata Ini Alasan Odeng dan Eomuk Cocok untuk Lidah Orang Indonesia
- Freepik
Odeng atau eomuk terbuat dari daging ikan yang dihaluskan, dicampur tepung, lalu dikukus atau direbus hingga menjadi lembaran kenyal yang kemudian ditusuk. Teksturnya ini sangat mirip dengan pempek, siomay, atau otak-otak, yang memang sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia, terutama di daerah pesisir seperti Palembang, Makassar, dan Jakarta.
Jadi, ketika orang Indonesia mencicipi odeng, mereka tidak merasa aneh atau asing karena teksturnya mirip dengan makanan lokal yang sudah lama dikenal.
3. Cocok Disantap dalam Cuaca Sejuk atau Hujan
Orang Indonesia sangat suka makanan yang hangat, apalagi di saat hujan atau cuaca dingin. Odeng, yang biasanya disajikan dalam bentuk tusuk dengan kuah panas, sangat cocok dinikmati saat malam hari atau musim hujan. Ini membuatnya relevan dengan kebiasaan orang Indonesia yang sering mencari camilan hangat seperti bakso kuah atau bubur kacang hijau saat udara dingin.
4. Mudah Dikreasikan dengan Rasa Lokal
Banyak penjual makanan Korea di Indonesia yang sudah mulai mengadaptasi rasa odeng dengan bumbu lokal. Misalnya, ada odeng yang disajikan dengan tambahan sambal, saus kacang, atau bahkan kuah pedas ala suki Thailand. Hal ini membuat odeng semakin fleksibel dan bisa disesuaikan dengan selera lokal, tanpa kehilangan identitas Koreanya.