'Mau Makan Apa? Terserah' Ini Alasan Kenapa Milih Makan Siang Bisa Bikin Galau!

Ilustrasi makan siang
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernah mengalami momen seperti ini: jam makan siang tiba, perut keroncongan, tapi kamu malah terpaku menatap layar ponsel, bingung scroll aplikasi makanan, lalu berujung pada satu kata yang terlalu sering diucapkan  “terserah.”

Bikin Laper! Ini 7 Rekomendasi Kuliner Dekat Kantor Rasuna Said yang Ramai Tiap Jam 12 Siang

Padahal, pilih makan siang seharusnya mudah, bukan? Tapi kenyataannya, memilih apa yang akan kita makan di tengah hari sering kali jadi keputusan paling bikin pusing, apalagi saat lapar sudah menyerang. Kenapa begitu?

Fenomena ini bukan cuma terjadi padamu. Ada penjelasan ilmiah di balik kenapa memilih makan siang bisa terasa begitu berat  mulai dari kelelahan otak, terlalu banyak pilihan, hingga tekanan sosial. Yuk, kita kupas tuntas berdasarkan psikologi pilihan dengan penjelasan dari profesor psikologi dari Swarthmore College sekaligus penulis buku The Paradox of Choice, Dr. Barry Schwartz.

Menu Makan Siang Hemat Rp 20 Ribuan di Jaksel, Kenyang dan Bahagia di Tengah Hari Kerja

Dijelaskan oleh Schwartz ada banyak alasan mengapa seseorang terutama mereka pekerja yang sulit untuk menentukan akan makan siang menggunakan lauk apa. Beberapa alasan tersebut antara lain sebagai berikut.

Decision Fatigue: Otakmu Sudah Lelah Memilih

Sejak pagi, kita sudah membuat ratusan keputusan mau bangun jam berapa, pakai baju apa, buka email mana dulu, balas pesan mana dulu, rapat mana yang harus dihadiri, dan seterusnya. Semua itu menghabiskan kapasitas otak untuk mengambil keputusan.

Ide Menu Makan Siang Sat-Set Buat Budak Korporat

Fenomena ini disebut decision fatigue, yaitu kondisi ketika kemampuan otak untuk membuat keputusan mulai menurun akibat kelelahan mental. Jadi ketika waktunya makan siang tiba, kita sudah terlalu lelah secara kognitif untuk membuat keputusan baru termasuk keputusan sederhana seperti memilih mau makan apa.

Halaman Selanjutnya
img_title