Dokter Jantung Nilai Tren Diet Populer: Ada yang Cuma Dapat Skor 1/10!
- Pixaby
Lifestyle –Belakangan ini dunia kesehatan dan gaya hidup penuh dengan tren diet. Dari keto, karnivora, Mediterania, sampai intermitten fasting, semua seakan menjanjikan tubuh ideal dalam waktu singkat. Tapi pertanyaan pentingnya apakah diet-diet ini benar-benar sehat untuk jantung kita dalam jangka panjang?
Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh ahli jantung sekaligus Direktur Victor Chang Cardiac Research Institute, Profesor Jason Kovacic. Lewat unggahan Instagram pada 17 September, ia membongkar mana pola makan yang layak dipertahankan demi kesehatan jantung, dan mana yang sebaiknya ditinggalkan. Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari laman Hindustan times, Selasa 30 Sepetember 2025.
1. Diet Karnivora – Nilai: 1/10
Banyak orang tertarik mencoba diet karnivora karena hasil penurunan berat badannya cepat. Tapi Dr. Jason justru memberi skor paling rendah.
“Diet terburuk yang pernah ditemukan untuk kesehatan jantung, penuh dengan lemak jenuh,” kata dia.
Kenapa berbahaya? Karena lemak jenuh yang tinggi bisa menyumbat pembuluh darah, meningkatkan kolesterol jahat, dan pada akhirnya memperbesar risiko serangan jantung atau stroke. Jadi, meskipun timbangan turun, kesehatan jantung bisa jadi taruhannya.
2. Diet Mediterania – Nilai: 10/10
Di ujung yang berlawanan, diet Mediterania justru dapat skor sempurna. Dr. Jason dengan penuh semangat mengatakan, diet Mediterania yang seimbang, penuh buah segar, ikan, kacang-kacangan, saya menyukainya.
Kenapa diet ini disebut standar emas? Karena isinya lengkap mulai dari buah, sayur, biji-bijian, minyak zaitun, kacang-kacangan, hingga ikan segar. Kombinasi ini bukan hanya baik untuk jantung, tapi juga mendukung umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik. Tak heran banyak penelitian menghubungkannya dengan rendahnya angka penyakit kronis di wilayah Mediterania.
3. Diet Anggur Merah – Nilai: 2–3/10
Banyak orang percaya bahwa segelas anggur merah sehari bisa bikin jantung lebih sehat. Namun, Dr. Jason memberikan penilaian yang cukup rendah. Ia menegaskan, bahwa nilai dari diet annggur merah itu 2 atau 3 dari 10. Baik untuk kesehatan pembuluh darah, mencegah serangan jantung dan stroke, tetapi tidak baik untuk aspek kesehatan lain.
Artinya, meski ada sedikit manfaat, konsumsi anggur merah tetap tidak bisa dijadikan alasan untuk minum alkohol setiap hari. Terlalu sering minum bisa merusak organ lain, termasuk hati dan otak. Jadi, jangan mudah terlena oleh mitos.
4. Biohacking – Nilainya Bervariasi
Belakangan tren biohacking dari tidur di ruang khusus hingga minum suplemen eksperimental, semakin populer. Dr. Jason mengingatkan, meski beberapa teknik mungkin bermanfaat, ada juga yang justru bisa membahayakan jika dilakukan tanpa pengawasan.
Intinya, bukan semua yang viral di media sosial layak ditiru. Tubuh kita berbeda-beda, jadi pendekatan “satu cara cocok untuk semua” sering kali menyesatkan.
Jadi, Mana yang Sebaiknya Dipilih?
Kalau bicara jantung sehat, jelas diet Mediterania jadi pilihan utama. Penuh warna dari sayuran segar, protein sehat dari ikan, serta lemak baik dari minyak zaitun semuanya mendukung tubuh tetap bugar dan awet muda.
Sebaliknya, diet ekstrem seperti karnivora lebih banyak risikonya daripada manfaatnya. Begitu pula dengan anggur merah, yang terlalu dilebih-lebihkan khasiatnya.
Dr. Jason memberi pesan sederhana namun penting: pola makan seimbang adalah kunci, bukan yang paling cepat menurunkan berat badan.
“Diet Mediterania mendukung kesehatan jantung sekaligus kesejahteraan secara menyeluruh. Itulah standar emas gaya hidup seimbang,” ujarnya.