Kenapa Kematian Mendadak Sering Terjadi Pada Saat Olahraga?
- Freepik
Lifestyle –Kematian akibat sudden cardiac arrest sering terjadi dalam beberapa kasus bahkan ketika orang tersebut masuk dalam katagori hidup sehat. Ahli konsultan jantung di Manipal Hospotar Vijajayawada India mengungkap sudden cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti bekerja yang seing kali terjadi dalam waktu satu jam, dan bisa terjadi pada siapa saja, bahkan saat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
Ia menekankan bahwa dengan mengatasi faktor risiko yang dapat diubah, kemungkinan mengalami serangan jantung bisa dikurangi.
“Kematian jantung mendadak adalah berhentinya semua aktivitas kehidupan secara tiba-tiba dalam waktu satu jam. Saat ini, kita sering melihat banyak orang yang mengalami henti jantung mendadak saat berolahraga di gym, berjalan di jalan, atau bermain olahraga. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi begitu sering?,” kata dia dikutip dari laman Hindustime.
Menurutnya, ketika tubuh bekerja lebih keras, jantung juga harus bekerja lebih keras, yang bisa menimbulkan stres dan berpotensi fatal, terutama jika ada masalah jantung yang mendasar.
“Saat tubuh beristirahat, kebutuhan energi juga lebih rendah. Saat tubuh bekerja keras, jantung harus menyesuaikan diri dengan jumlah kerja yang dilakukan. Ketika beban kerja meningkat, jantung mengalami stres. Aktivitas katekolamin dalam tubuh meningkat, yang dapat memicu berbagai faktor risiko,” Navya menambahkan.
Apa penyebab kematian jantung mendadak?
Dr. Navya menjelaskan bahwa kematian jantung mendadak dapat terjadi karena:
- Sumbatan jantung yang sudah ada sebelumnya – pecahnya sumbatan yang ada di jantung sehingga menyebabkan serangan jantung besar.
- Aritmia ventrikel – irama jantung yang tidak normal, seperti ventricular tachycardia atau ventricular fibrillation, yang seringkali diturunkan secara genetik.
“Salah satu penyebabnya adalah jika sudah ada sumbatan di jantung, pecahnya sumbatan tersebut dapat menyebabkan serangan jantung besar. Ini adalah salah satu penyebab utama kematian jantung mendadak. Saat pasien sampai di rumah sakit, biasanya sudah mengalami henti jantung karena serangan jantung besar yang terjadi secara tiba-tiba,” kata dia menambahkan.
Ia menambahkan, penyebab kedua dari sudden cardiac arrest adalah aritmia ventrikel. Beberapa penyakit bawaan yang diturunkan secara genetik dapat menyebabkan peningkatan detak jantung yang disebut ventricular tachycardia atau ventricular fibrillation, dan ini tidak selalu terkait dengan sumbatan sebelumnya. Jadi ini adalah penyebab penting kedua, dan sebagian besar kasus diturunkan secara genetik.
Mengapa serangan jantung pada usia muda meningkat?
Menurut Dr. Navya, meningkatnya kasus serangan jantung pada orang muda dapat disebabkan oleh predisposisi genetik, familial hypercholesterolemia, kelainan genetik bawaan, serta gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, stres, pola makan buruk, kurang tidur, dan kurangnya aktivitas fisik.
Ia menjelaskan, faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah faktor yang diturunkan secara genetik, seperti familial hypercholesterolemia, beberapa kelainan lipid, dan beberapa kelainan genetik bawaan yang menyebabkan aterosklerosis dini. Faktor-faktor ini tidak bisa diubah oleh kita.”
Apa saja faktor risiko yang bisa diubah?
Dr. Navya menambahkan, faktor risiko yang dapat diubah meliputi kebiasaan hidup, seperti merokok, alkohol, tingkat stres tinggi, kurang tidur, makanan cepat saji, dan pola makan yang tidak seimbang. Selain itu, penting juga untuk mengontrol tekanan darah, diabetes, parameter sindrom metabolik lain, seperti rasio pinggang-pinggul, lingkar perut, berat badan, dan kadar lipid. Sayangnya, hal-hal ini jarang diperhatikan. Semua faktor ini memengaruhi pembentukan sumbatan di jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung besar.”