Nggak Punya Uang dan Bokek Ternyata Bisa Berisiko Penyakit Jantung, Begini Penjelasan Ilmiahnya!

Ilustrasi wakaf uang
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Ketika seseorang tidak memiliki cukup uang, hal itu bukan sekadar soal keterbatasan finansial itu juga dapat membebani kesehatan jantungnya. Kondisi seperti stres finansial kronis, akses yang buruk ke makanan sehat, dan keterbatasan layanan kesehatan menjadikan kemiskinan bukan hanya persoalan sosial, tapi juga ancaman medis.

Wanita Korban Stalking Berisiko Alami Serangan Jantung dan Stroke

Banyak penelitian terkini menegaskan bahwa status sosial ekonomi rendah (low socioeconomic status atau SES) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko klasik seperti hipertensi, merokok, obesitas, dan diabetes.

Dalam artikel ini kita akan membahas berbagai temuan empiris dan data ilmiah yang menunjukkan hubungan kuat antara penghasilan atau status sosial rendah dengan meningkatnya risiko penyakit jantung baik berupa penyakit jantung koroner, serangan jantung, maupun kematian akibat kondisi kardiovaskular. Selain itu, akan dibahas pula mekanisme penyebabnya.

Bukti Ilmiah: Uang Sedikit, Risiko Jantung Tinggi

1. Jackson Heart Study (African Americans)

Waspadai Fenomena Mondayitis, Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Penelitian longitudinal “Jackson Heart Study” terhadap komunitas Afrika-Amerika di Mississippi menyatakan bahwa individu dengan stres finansial sedang hingga tinggi memiliki risiko penyakit jantung koroner sekitar 2,4 kali lebih tinggi dibanding mereka tanpa stres finansial (HR rate = 2,42; 95% CI = 1,13–5,17). Bahkan ketika disesuaikan dengan depresi, merokok, dan diabetes, risikonya tetap hampir dua kali lipat (HR = 1,99; 95% CI = 0,91–4,39) .

2. SES dan Penyakit Kardiovaskular (Jackson Heart Study – CVD Burden)

Halaman Selanjutnya
img_title