Nggak Punya Uang dan Bokek Ternyata Bisa Berisiko Penyakit Jantung, Begini Penjelasan Ilmiahnya!
- Freepik
Analisis dalam populasi serupa juga menunjukkan bahwa pendapatan rendah berkorelasi dengan risiko infark miokard (serangan jantung) dan stroke lebih tinggi. Individu dari kategori penghasilan rendah memiliki OR = 3,53 untuk infark miokard dan OR = 3,73 untuk stroke dibanding yang mapan secara ekonomi
3. Simulasi di AS – Risiko Ganda untuk SES Rendah
Studi simulasi dari NHLBI (National Heart, Lung, and Blood Institute) yang diterbitkan di JAMA Cardiology memperlihatkan bahwa orang dewasa berpenghasilan rendah (≤150% dari garis kemiskinan federal) memiliki dua kali risiko serangan jantung dan kematian kardiovaskular dibanding mereka dengan SES tinggi. Bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko tradisional, sekitar 60% kelebihan risiko disebabkan oleh faktor sosial ekonomi.
4. Risiko ASCVD Berbasis Penghasilan
Studi lain, menggunakan data US NHANES (2005–2018), menemukan bahwa individu dengan pendapatan rendah memiliki OR ≈ 1,49 untuk risiko penyakit kardiovaskular (CVD) dibanding mereka bergaji tinggi. Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular juga hampir dua kali lipat (HR = 2,13; 95% CI = 1,90–2,38). Kelompok usia 35–64 dengan penghasilan paling rendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi meninggal karena infark miokard atau CHD dibanding mereka di kuartil tertinggi.
5. Pendidikan dan Prediksi Risiko Jantung
Komentar dalam JAMA menyebut pendidikan rendah sebagai prediktor risiko penyakit jantung yang kuat bahkan setara dengan kolesterol tinggi. SES merupakan faktor risiko independen yang sering tidak diperhitungkan dalam skor prediksi seperti Framingham.