Ketika Stres Kerja Tak Lagi Biasa, Sejauh Apa Beban Mental Bisa Menjerumuskan pada Pikiran 'Nekat'?

Ilustrasi Stres
Sumber :
  • Freepik

Fenomena ini disebut silent struggle, di mana seseorang tampak baik-baik saja di luar tapi dalamnya rapuh. Mereka datang ke kantor, menyapa dengan senyum, lalu pulang dengan beban yang lebih berat dari tas kerjanya. Tak ada ruang aman untuk bicara. Tak ada teman yang cukup dekat untuk sekadar mendengar tanpa menghakimi.

Liburan Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli Kardiologi

Lebih menyedihkan lagi, mereka yang diam-diam menderita sering kali justru terlihat sebagai orang yang paling kuat dari luar. Mereka tetap tersenyum, menyelesaikan pekerjaan, dan hadir di rapat, tetapi di balik itu semua mereka menanggung tekanan luar biasa. Fenomena ini disebut sebagai "high-functioning depression" dan sering kali tidak dikenali, baik oleh rekan kerja maupun atasan.

Stigma yang melekat pada isu kesehatan mental juga membuat banyak pekerja enggan mencari bantuan. Mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan, tidak mendapat promosi, atau dianggap tidak mampu mengatasi tekanan. Akibatnya, mereka memilih diam, menyembunyikan luka, dan berharap semuanya membaik dengan sendirinya.

Kenapa Badan Pegal Saat Bangun Tidur Padahal Tidak Beraktivitas Berat Saat Long Weekend?

Padahal, diam bukanlah solusi. Membangun budaya kerja yang terbuka terhadap isu kesehatan mental dan saling peduli adalah langkah awal untuk memutus siklus kesepian ini. Perusahaan perlu menciptakan ruang aman untuk berbicara, menyediakan layanan konseling, dan melatih manajer agar bisa mengenali tanda-tanda awal stres berat pada tim mereka. Karena dalam keheningan, banyak orang sedang berjuang untuk tetap bertahan hidup.

Kapan Harus Mencari Bantuan?

Mengenali tanda-tanda gangguan mental serius adalah langkah penting. Beberapa tanda-tanda tersebut antara lain:

  • Perasaan hampa terus-menerus
  • Gangguan tidur atau makan
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Munculnya pikiran seperti “aku ingin menghilang” atau “kalau aku tidak ada, semuanya lebih baik”
Halaman Selanjutnya
img_title
Perut Tak Nyaman Saat Liburan Long Weekend, Ternyata karena Stress, Kok Bisa?