Kenapa Justru Berhenti Makan Nasi Bisa Bikin Berat Badan Balik Lagi?

Ilustrasi makan
Sumber :
  • Freepik

Yo-yo diet terjadi ketika berat badan turun drastis karena diet ketat, lalu naik kembali saat diet dihentikan dan ini bisa terus berulang. Efek ini tidak hanya mengganggu fisik tapi juga mental.

Makan Siang Setelah Intermittent Fasting? Ini Menu Ideal agar Berat Badan dan Gula Darah Tak Meledak!

Banyak orang merasa gagal, kehilangan motivasi, bahkan menjadi lebih sulit menurunkan berat badan di kemudian hari. Studi menunjukkan bahwa efek yo-yo diet berpotensi lebih buruk daripada obesitas stabil. Risiko kesehatan seperti resistensi insulin, peningkatan kolesterol, dan peradangan sistemik bisa meningkat karena fluktuasi berat badan yang ekstrim.

Lantas haruskah nasi dihindari agar diet berhasil? Jawabannya tidak perlu. Nasi, terutama jika dikonsumsi dalam porsi dan konteks yang tepat, tidak serta-merta menyebabkan kenaikan berat badan.

Cuma Buah untuk Dinner? Ini Dampaknya ke Tubuh dan Berat Badanmu

Masalahnya bukan pada nasi, melainkan pada jumlah dan pola konsumsinya. Makan nasi dalam porsi berlebihan, tanpa sayuran, protein, dan serat, memang bisa menumpuk kalori. Tapi jika kamu mengatur porsinya, nasi tetap bisa menjadi bagian dari diet sehat.

Dr. Tim Spector kembali menegaskan pentingnya pendekatan makan yang realistis.

Makan Siang di Luar Kantor Setiap Hari? Begini Cara Biar Nggak Gemuk  dan Hemat!

"Kebanyakan orang berpikir diet harus menghindari satu kelompok makanan, padahal pola makan yang fleksibel dan penuh variasi jauh lebih efektif dalam jangka panjang," kata dia dalam dokumenter Netflix You Are What You Eat.

Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Harus Stop Nasi

Halaman Selanjutnya
img_title