Banyak Diet Tapi Tak Kunjung Kurus? Ini Kesalahan Umum yang Sering Tak Disadari!
- Pixaby
Begitu seseorang kembali ke pola makan biasa, berat badan akan cepat naik lagi—bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Ini disebut efek yoyo. Selain itu, diet terlalu ketat bisa menyebabkan tubuh masuk ke mode kelaparan, di mana metabolisme melambat dan tubuh jadi lebih hemat membakar kalori. Dampaknya, semakin sulit menurunkan berat badan di kemudian hari.
Kurang Tidur dan Stres Tinggi
Tidur yang cukup dan manajemen stres adalah dua aspek penting yang sering diabaikan dalam program diet. Kurang tidur bisa mengganggu keseimbangan hormon, terutama leptin dan ghrelin, yang mengatur rasa kenyang dan lapar. Orang yang tidur kurang dari 6 jam cenderung merasa lebih lapar dan makan lebih banyak.
Stres juga berdampak besar pada keberhasilan diet. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut. Jadi, jika kamu sudah diet dan olahraga tapi masih stres dan kurang tidur, hasilnya mungkin tidak akan maksimal.
Tidak Konsisten dalam Pola Makan dan Gaya Hidup
Diet bukan hanya soal apa yang kamu makan hari ini atau besok, tapi tentang pola yang kamu jalani secara konsisten. Banyak orang semangat di awal minggu, lalu mulai longgar saat akhir pekan. Tanpa disadari, satu hari "cheat day" bisa menghapus defisit kalori selama seminggu penuh.
Selain itu, gaya hidup yang tidak mendukung seperti jarang bergerak, terlalu banyak duduk, atau sering begadang bisa memperlambat proses penurunan berat badan. Diet yang berhasil adalah diet yang bisa diterapkan sebagai gaya hidup jangka panjang, bukan sekadar proyek sesaat.