Penyebab Kamu Gampang Capek Padahal Nggak Sakit, Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Freepik
Lifestyle –Pernah merasa tubuhmu gampang banget capek, padahal tidak sedang sakit? Sudah tidur 7 jam, makan teratur, tapi rasanya tenaga tetap rendah, konsentrasi buyar, dan ingin rebahan terus?
Ternyata, kondisi seperti ini banyak dialami orang di usia produktif, terutama saat tekanan hidup meningkat. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai fatigue, rasa lelah berlebihan yang tak bisa dijelaskan secara medis.
Menurut pakar kesehatan holistik dunia, Dr. Andrew Weil kelelahan tanpa sebab medis jelas biasanya merupakan sinyal dari tubuh bahwa ada yang tidak seimbang entah dari pola tidur, pikiran, atau gaya hidup.
Yuk, kita bahas satu per satu kemungkinan penyebab kamu gampang capek, meski hasil lab-mu baik-baik saja.
Capek biasa biasanya hilang setelah tidur cukup atau istirahat sejenak. Tapi fatigue adalah kondisi di mana tubuh tetap lelah meski sudah beristirahat. Menurut Dr. Weil, fatigue bisa datang dari ‘kerusakan kecil’ yang tak terasa seperti stres yang menumpuk, kurang gerak, dehidrasi ringan, sampai pola makan tinggi gula. Tubuhmu tidak sakit secara medis, tapi energinya sudah "bocor" pelan-pelan.
Penyebab Umum Kamu Gampang Capek Padahal Tidak Sakit
1. Tidurmu Tidak Berkualitas
Tidur 7–8 jam tidak selalu menjamin tubuhmu pulih sepenuhnya. Yang lebih penting adalah kualitas tidur, yaitu apakah kamu masuk ke tahap deep sleep (tidur dalam) yang cukup. Kebiasaan seperti scroll HP sebelum tidur, cahaya biru dari gadget, atau pikiran yang terus aktif bisa mengganggu ritme tidur alami (siklus sirkadian).
”Tidur yang buruk adalah penyebab utama kelelahan kronis. Sering kali orang tidak sadar bahwa tidur mereka terganggu secara mikro sepanjang malam,” kata Andrew Weil.
2. Stres Emosional yang Kamu Pikir “Biasa Aja”
Capek bisa datang dari pikiran, bukan dari badan. Ketika kamu mengalami tekanan pekerjaan, masalah hubungan, atau perasaan cemas terus-menerus, otakmu terus aktif, dan itu sangat menguras energi. Sering kali kita merasa ‘nggak apa-apa’ secara sadar, tapi tubuh menyimpan ketegangan.
“Stres yang tidak disalurkan akan menumpuk menjadi rasa lesu, bahkan pada orang yang tidak merasa ‘tertekan’ secara sadar,” kata Dr. Andrew.
3. Kekurangan Mikronutrien
Walau kamu makan 3x sehari, bukan berarti kebutuhan nutrisimu terpenuhi. Tubuh bisa kekurangan zat besi (penyebab anemia ringan), vitamin B kompleks (penting untuk energi otak dan saraf), vitamin D (rendahnya bisa sebabkan rasa lemas dan sedih) serta magnesium (penting untuk fungsi otot dan relaksasi saraf)
“Kelelahan tanpa penyebab medis sering berkaitan dengan kekurangan mikronutrien, apalagi pada orang dengan diet tinggi karbohidrat olahan,” kata Andrew.
4. Dehidrasi Ringan Tapi Kronis
Kalau kamu jarang minum air putih, itu bisa memengaruhi mood, fokus, dan tingkat energi. Bahkan dehidrasi ringan (hanya 2–3% dari total cairan tubuh) sudah bisa menyebabkan rasa lelah yang sulit dijelaskan.
Tanda dehidrasi ringan antara lain, sering ngantuk padahal cukup tidur, kepala terasa berat, mulut kering atau lidah pahit, dan jarang berkemih.
5. Kurang Gerak: Gaya Hidup Terlalu Pasif
Kamu mungkin mengira dengan lebih banyak istirahat, tubuh akan lebih bertenaga. Padahal justru sebaliknya. Tubuh yang jarang digerakkan cenderung kehilangan kekuatan otot dan fleksibilitas pembuluh darah. Efeknya? Sirkulasi darah terganggu, dan kamu jadi gampang lemas.
“Tubuh manusia dirancang untuk bergerak. Jika tidak digunakan, tubuh akan memperlambat fungsi energinya sebagai respons adaptif,” kata Andrew.
6. Gula Darah Tidak Stabil
Terlalu banyak konsumsi makanan manis atau karbohidrat cepat serap (seperti roti putih, mie instan, minuman manis) bisa menyebabkan lonjakan gula darah → lalu turun drastis → menyebabkan rasa lemas, lapar lagi, dan ngantuk. Siklus ini disebut “rollercoaster gula darah” dan bisa membuat kamu merasa seperti zombie di siang hari, meskipun kamu sudah sarapan atau makan siang.
Burnout Juga Bisa Jadi Biang Keladi
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat stres kronis, biasanya terkait pekerjaan. Gejala burnout:
- Bangun tidur tetap merasa lelah
- Tidak semangat menjalani hari
- Mudah emosi atau sensitif
- Merasa “kosong” atau kehilangan makna
“Burnout sering salah dikenali sebagai kelelahan biasa. Tapi sebenarnya ini sinyal tubuh bahwa kamu butuh perubahan besar, bukan sekadar tidur,” ujar Andrew.
Jika kamu mengalami rasa lelah:
- Lebih dari 2 minggu
- Tidak membaik meski sudah istirahat
- Disertai nyeri otot, insomnia, penurunan berat badan, atau depresi
maka sebaiknya periksakan ke dokter. Bisa jadi ada masalah medis seperti:
- Anemia kronis
- Gangguan tiroid
- Sleep apnea
- Chronic Fatigue Syndrome (CFS)
Tips Praktis Mengatasi Rasa Capek yang Nggak Jelas Penyebabnya
Berikut saran dari Dr. Weil yang bisa mulai kamu praktikkan:
1. Atur ulang jam tidurmu
- Tidur & bangun di jam yang sama setiap hari
- Hindari layar gadget 1 jam sebelum tidur
- Coba teknik relaksasi seperti pernapasan 4-7-8
2. Perbanyak gerak ringan
- Jalan kaki 15–30 menit di pagi atau sore
- Stretching ringan di sela kerja
- Yoga bisa bantu meningkatkan energi
3. Makan yang lebih “bersih”
- Kurangi karbohidrat olahan, gorengan, dan makanan manis
- Tambahkan protein, sayur hijau, dan lemak sehat
- Jangan lewatkan sarapan seimbang
4. Perbanyak air putih
- Target: 8–10 gelas per hari
- Hindari minuman manis, teh terlalu manis, atau kopi berlebihan
5. Luangkan waktu untuk slow down
- Journaling, nap siang singkat, atau sekadar duduk diam tanpa HP
- Relaksasi ringan bisa mengisi ulang energi tanpa butuh kopi
“Tubuh akan mulai mengisi ulang energi bukan saat kamu menghindari aktivitas, tapi saat kamu mengubah pola hidup secara menyeluruh,” kata Andrew.
Capek bukan berarti kamu malas. Dan lelah bukan berarti kamu harus minum vitamin terus-menerus. Kadang, tubuhmu hanya ingin didengarkan dan diberi ruang untuk pulih. Kalau kamu merasa cepat lelah, jangan langsung merasa bersalah. Coba lihat ke dalam: sudah cukup tidur? Sudah cukup minum air? Sudah gerak hari ini?