Bangun Pagi Tapi Hati Kesal Tanpa Alasan? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
- Freepik
Ahli saraf dan peneliti tidur dari University of California, Berkeley, Dr. Matthew Walker menjelaskan, bahwa tubuh kita secara alami memproduksi kortisol di pagi hari untuk membantu kita bangun dan waspada. Tapi jika levelnya terlalu tinggi, kita justru bisa merasa seperti dikejar ancaman.
Selain itu, ketidakseimbangan hormon lain seperti serotonin (pengatur suasana hati) dan melatonin (pengatur tidur) juga memengaruhi kestabilan emosi pagi hari.
2. Kurang Tidur atau Tidur Berkualitas Buruk
Tidur yang tidak cukup atau terganggu akan mengacaukan fase REM, yaitu fase tidur di mana otak memproses emosi. Akibatnya, emosi negatif tidak sempat diproses dengan baik, dan terbawa ke pagi hari. Tidur terputus, begadang, atau pola tidur yang tidak teratur juga menyebabkan otak dan tubuh tidak mendapat pemulihan optimal.
3. Stres yang Menumpuk
Pikiran yang mengganggu sebelum tidur akan tersimpan di alam bawah sadar dan bisa muncul saat kita bangun. Jika kamu sering overthinking, besar kemungkinan bangun pagimu tidak akan terasa ringan.
"Otak tidak berhenti bekerja saat tidur. Ia justru memproses beban emosional dari hari sebelumnya," jelas pakar gangguan tidur dari Albert Einstein College of Medicine, Dr. Shelby Harris.