Kenapa 1 Bungkus Mi Instan Kurang Tapi 2 Bungkus Kebanyakan?
- Freepik
Hal ini diperkuat dengan teori protein leverage hypothesis. Teori ini menyatakan bahwa tubuh kita akan terus makan hingga kebutuhan protein tercukupi, meski kalori dari karbohidrat atau lemak sudah berlebihan.
Artinya, ketika kita makan makanan rendah protein seperti mi instan, tubuh akan meminta tambahan makanan agar kebutuhan proteinnya terpenuhi itulah sebabnya satu bungkus terasa kurang. Tapi begitu makan dua bungkus, kalori dan volume makanan jadi terlalu banyak untuk pencernaan kita.
Bahkan sebuah uji intervensi dari Texas Tech University menemukan bahwa mi instan tinggi protein membuat orang merasa kenyang lebih lama dibanding mi instan biasa. Temuan ini menegaskan bahwa rendahnya kandungan protein pada mi instan standar adalah alasan utama kenapa satu bungkus sering terasa tidak cukup.
Bagaimana Menikmati Mi Instan Tanpa Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak
Kabar baiknya, ada cara sederhana agar mi instan bisa jadi lebih memuaskan tanpa bikin kekenyangan berlebihan:
- Tambahkan protein: masukkan telur rebus, ayam suwir, tahu, atau tempe ke dalam mi. Dengan begitu, kebutuhan protein lebih terpenuhi sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama.
- Tambahkan sayur: sawi, bayam, wortel, atau brokoli bisa menambah volume dan serat, membuat perut kenyang tanpa harus menambah bungkus.
- Gunakan kuah seperlunya: menambah kuah bisa memberi rasa penuh, tapi perhatikan juga kadar garamnya.
- Batasi bumbu instan: gunakan setengah atau campur dengan bumbu alami seperti bawang, cabai, atau kaldu rumah.
- Dengarkan tubuh: berhenti makan ketika sudah mulai merasa cukup, jangan tunggu sampai terlalu kenyang.
Dengan cara ini, satu bungkus mi instan bisa jadi lebih memuaskan, dan kamu tidak perlu makan dua bungkus hanya untuk merasa puas.