Dijuluki 'Nasi Miskin', Begini Nikmatnya Nasi Tutug Oncom yang Sudah Naik Kelas
- Indonesia Kaya
Proses pembuatan Nasi Tutug Oncom terbilang sederhana namun membutuhkan ketelitian untuk menghasilkan cita rasa yang khas. Menurut sumber dari IndonesiaKaya.com, langkah awal adalah menyiapkan oncom, yang biasanya dibakar atau digoreng terlebih dahulu untuk mengurangi aroma fermentasi yang kuat dan menambah tekstur renyah.
Oncom kemudian ditumbuk bersama bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kencur, yang memberikan aroma khas dan rasa pedas-gurih. Nasi panas yang baru matang kemudian dicampur dengan oncom bumbu ini, lalu ditumbuk perlahan agar tekstur nasi sedikit lengket dan bumbu meresap sempurna.
Proses penumbukan ini menjadi kunci keunikan Nasi Tutug Oncom, membedakannya dari nasi campur biasa. Di beberapa restoran modern, hidangan ini disajikan dengan tambahan lauk seperti ayam goreng, tahu, tempe, atau sayur kolplay, meningkatkan daya tariknya tanpa menghilangkan esensi tradisional.
Transformasi Menjadi Kuliner Prestisius
Meskipun awalnya dikenal sebagai 'nasi miskin', Nasi Tutug Oncom kini telah naik kelas dan menjadi menu andalan di berbagai restoran Sunda ternama, seperti di Bandung, Jakarta, dan bahkan kota-kota besar lainnya. Popularitasnya meningkat seiring dengan tren wisata kuliner yang mengedepankan keautentikan makanan lokal.
Restoran-restoran seperti Saung Sunda di Bandung atau rumah makan tradisional di Tasikmalaya menyajikan Nasi Tutug Oncom dengan penyajian yang lebih elegan, sering kali dibungkus daun pisang untuk menambah aroma alami.
Menurut data dari Dinas Pariwisata Jawa Barat, kuliner tradisional seperti Nasi Tutug Oncom berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi kuliner di Jawa Barat, dengan angka kunjungan mencapai ratusan ribu per tahun pada 2023. Hidangan ini kini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan mancanegara yang penasaran dengan cita rasa khas Sunda.