Lontong, Ketupat, atau Nasi, Mana yang Lebih Rendah Kalori Saat Dimakan Bersamaan dengan Daging Idul Adha?
- Freepik
Jenis Makanan | Kalori | Baca Juga :
Suka Skip Sarapan, dan Balas Dendam Saat Makan Siang? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Mengintai
Karbohidrat | Protein | Baca Juga :
5 Tips Ampuh agar Nasi Tetap Pulen dan Tahan Lama di Magic Jar, Gak Cepat Kuning atau Kering!
Lemak |
Nasi Putih | 129 kcal | 27.9 g | 2.7 g | 0.28 g |
Ketupat | 112 kcal | 21.0 g | 2.1 g | 3.0 g |
Lontong | 89 kcal | 14.8 g | 2.7 g | 2.1 g |
Dari data di atas, terlihat bahwa lontong adalah yang paling rendah kalori dan karbohidratnya. Ini disebabkan karena proses pemasakan lontong menggunakan air rebusan yang menyebabkan beras menyerap air lebih banyak sehingga lebih padat, tapi memiliki kalori lebih rendah per porsi.
Indeks Glikemik dan Dampaknya Terhadap Gula Darah
Bagi penderita diabetes atau mereka yang menjaga kestabilan gula darah, indeks glikemik (GI) adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan. GI menunjukkan seberapa cepat suatu makanan menaikkan kadar gula darah.
- Nasi Putih: GI 70–89 (kategori tinggi)
- Ketupat: GI diperkirakan sedang, karena proses pengukusan dan pembungkusan dalam daun kelapa menurunkan tingkat pencernaan pati.
- Lontong: GI cenderung lebih rendah dari nasi karena teksturnya yang padat dan lembap, membuat pencernaan karbohidratnya lebih lambat.
Profesor dari Harvard Medical School dan peneliti utama di bidang metabolisme, Dr. David Ludwig menyebutkan bahwa makanan ber-GI tinggi dapat memicu lonjakan gula darah yang cepat, diikuti penurunan drastis yang membuat seseorang mudah lapar dan meningkatkan risiko obesitas serta diabetes tipe 2.
Dengan demikian, lontong dan ketupat lebih direkomendasikan dibanding nasi putih untuk menghindari lonjakan gula darah yang terlalu tinggi setelah makan.